Profil Thomas Bata, Pengusaha Asal Ceko sang Pendiri Bata
Thomas Bata lahir di sebuah kota pedesaan di Republik Ceko.
Jakarta, FORTUNE - BATA menutup pabrik di Purwakarta, Jawa Barat pada 30 April 2024, setelah beroperasi selama tiga dekade. Itu semua akibat penurunan permintaan yang terus terjadi.
Produsen Sepatu itu sendiri bukanlah perusahaan lokal. Didirikan pada 1894, Bata merupakan perusahaan yang berasal dari kota pedesaan Zlín, Cekoslowakia. Produk pertamanya bernama Batovka, yang dirilis pada 1897. Kini, Bata merupakan perusahaan alas kaki global yang mendunia, termasuk Indonesia.
Pendiri Bata adalah Tomáš, Anna, dan Antonín Baťa. Ketiga bersaudara itu sudah berperan sebagai inovator sejak awal perusahaan berdiri, menggantikan sebuah bengkel tradisional yang dioperasikan oleh satu orang, menjadi perusahaan dengan 10 pekerja pada awalnya.
Dalam artikel ini, Fortune Indonesia akan mengulas Profil dari Tomáš Baťa selaku pemilik merek sepatu ikonis itu, dilansir dari IDN Times.
Profil Tomáš Baťa, pemilik sepatu Bata
Bagi Tomáš Baťa, hidup berarti bergerak. "Banyak orang meninggal di tempat tidur karena berhenti bergerak. Jika Anda berhenti, Anda mati. Jika Anda melambat, Anda setengah mati. Hidup adalah gerakan," katanya, sebagaimana dilansir dari laman resmi The Bata Company.
Tomáš Baťa lahir pada 3 April 1876 di Republik Ceko. Keluarganya memang erat berkaitan dengan dunia sepatu, karena telah mengantongi pengalaman sebagai pembuat sepatu selama beratus-ratus tahun.
Tak ayal, ia pun telah menaruh minat terhadap sepatu sejak 12 tahun. Tak hanya pembuatannya, tapi juga taktik untuk menjajakannya.
Karena rasa penasaran saat muda, ia pun akhirnya memutuskan berangkat ke Kota Prostejov demi bisa bekerja di Faber, produsen mesin pembuat sepatu. Meski akhirnya, ia tak bekerja di sana dalam waktu yang lama, lalu kembali ke kampung halaman.
Akhirnya, pada 1894, bersama dengan dua saudara, Tomáš Baťa memberanikan diri mendirikan perusahaan sepatu walau hanya dengan bantuan 10 karyawan.
Ditambah lagi, Antonin harus menjalani dinas militer sehingga akhirnya, Tomáš harus mengambil alih kemudi perusahaan. Di sisi lain, Anna bertanggung jawab untuk mengelola keuangan cikal-bakal Bata, sebelum mengundurkan diri pada 1898 pascamenikah.
Sepeninggal keduanya, Tomáš sukses membuat Bata membuka outlet pertama di Kota Zlín pada 1899. Bukan hanya itu, ia pun mendirikan pabrik yang mempekerjakan 120 orang demi menyokong ekspansi Bata.
Ia pun pernah melancong ke Amerika Serikat guna mempelajari metode kerja, sistem gaji, sampai dengan penyimpanan bahan. Berbekal ilmu itu, ia kembali ke Ceko. Lalu menerapkan segala pengetahuan itu di Bata.
Hasilnya, pada 1905, produksi Bata berkembang menjadi 2.200 pasang sepatu per hari, sehingga menjadikannya perusahaan alas kaki terbesar di Eropa. Sampai-sampai pada 1912, total pekerja penuh waktu Bata sudah mencapai 600 orang.
Perkembangan terus berlangsung signifikan. Pada 1935, pabrik Bata telah mampu menghasilkan 168.000 pasang sepatu per harinya, dengan 65.000 pekerja penuh waktu. Lalu, pada 1938, Bata resmi hadir di lebih dari 30 negara secara global.