Rekam Jejak Irfan Setiaputra Eks-Dirut Garuda Indonesia
Irfan memimpin proses transformasi Garuda saat krisis.
Jakarta, FORTUNE - Menteri BUMN Erick Thohir mengganti Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Irfan Saputra pun pamit undur diri setelah posisinya resmi digantikan oleh Wamildan Tsani Panjaitan, eks-Plt CEO Lion Air.
"RUPSLB Garuda hari ini (15/11) telah memutuskan memberhentikan saya sebagai Dirut Garuda Indonesia. Saya tentu menerima dengan sikap profesional saya, disertai ucapan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan," demikian bunyi pesan Irfan kepada pers.
Irfan mulai dipercaya menjadi Dirut Garuda Indonesia sejak 22 Januari 2020. Belum genap dua bulan, Covid-19 mulai melanda Indonesia. Pandemi itu bahkan menggulung dunia penerbangan dan travel secara global. Penerbangan Garuda Indonesia dipaksa berhenti. Perusahaan pun berjalan seperti mayat hidup; tidak mati tapi juga tak hidup. Wakil Menteri BUMN waktu itu pun menyatakan Garuda pailit dari segi teknikal.
Belum lagi, di luar masalah pandemi, Garuda Indonesia sudah lebih dulu memiliki problematika lain: tumpukan utang, keuangan yang merugi, sampai skandal yang berdampak terhadap direksi perseroan.
Namun demikian, momentum itu justru menjadi kesempatan yang menguji kepemimpinan Irfan Setiaputra. Khususnya dari segi restrukturisasi utang, yang terbesar selama sejarah BUMN beroperasi, pula. Nilainya mencapai Rp140 triliun.
Di tahap-tahap itu, ia harus bisa bernegosiasi dengan ratusan kreditur guna memastikan proposal restrukturisasi utang Garuda Indonesia benar-benar terwujud.
Apa kuncinya? Menurutnya, pikiran yang positif. Secara normatif, ia pun menerapkan tiga hal: tidak mengeluh, tidak menyalahkan siapapun, dan tetap ceria. Berat? Tentu saja. Namun nyatanya ia bisa melaluinya.
Tak ayal, ia dianggap sebagai sosok penting di tengah krisis Garuda Indonesia saat itu. Kepemimpinan Irfan bahkan membawa Garuda Indonesia masuk ke daftar Fortune Indonesia 100 pada 2023, dengan peringkat ke-33.
"Merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi saya berkesempatan untuk mengiringi dan memimpin jalannya transformasi Garuda Indonesia untuk bisa keluar dari turbulensi kinerja paling menantang sepanjang sejarah," kata Irfan dalam keterangan resminya hari ini.