Menengok Sejarah Perusahaan Jco, Waralaba Donat RI yang Mendunia
Brand ini sukses menambah gerai di luar negeri.
Jakarta, FORTUNE - Sejarah perusahaan Jco dimulai medio 2000-an, ketika Johnny Andrean yang msebelumnya dikenal sebagai pemilik bisnis salon kecantikan, memasuki waralaba donat dan kopi. Ia menantang sang penguasa pasar saat itu, Dunkin Donuts dari Amerika Serikat (AS).
Johnny merantau ke Jakarta sekitar tahun 1980-an. Awalnya, ia tak langsung masuk bisnis kuliner. Saat itu, berbekal keterampilan menata rambut dari sang ibu, ia mulai merintis salon di Jakarta Utara.
Ide masuk ke bisnis donat lahir saat Johnny berkunjung ke Amerika Serikat (AS) dan melihat bagaiamana donat-donat dijajakan di sana. Mengacu pada buku 50 Great Business Ideas from Indonesia: Gebrakan Perusahaan-Perusahaan Indonesia yang Mendunia (2010) karya Muhammad Ma’ruf, J.Co Donuts and Coffee mulai berjalan pada 26 Juli 2005.
Pada awalnya, Johnny hanya ingin membuka waralaba donat asal AS di Indonesia. Tapi, saat itu ia tak puas dengan sejumlah aspek merek tersebut; dari bahan baku sampai dengan proses produksi.
Akhirnya, ia pun memutuskan menerapkan strategi ATM (amati-tiru-modifikasi). Ia mengombinasikan banyak unsur, seperti tampilan toko yang terinspirasi dari Jepang, cara penyajian dari Eropa, hingga impor bahan baku. Kini, J.Co Donut and Coffee memiliki lebih dari 300 jaringan di dunia.
Sejarah perusahaan Jco dari tonggak pencapaiannya
Melansir situs resmi J.Co, toko pertama J.Co resmi dibuka pada Mei 2006 di Indonesia, setelah penelitian dan pengembangan bertahun-tahun lamanya. Segmen pasar awal J.Co adalah para kalangan anak muda bersaku tebal, dengan lokasi awal gerainya berada di pusat perbelanjaan dekat Pelita Harapan–sekolah milik Lippo Group.
Memasuki 2007, J.Co melebarkan sayap bisnis ke Malaysia sebagai toko internasional pertamanya. Lokasinya di Johor Bahru, tepatnya J.Co Aeon Bukit Indah. Lalu berlanjut merambah Singapura setahun setelahnya. Kini, J.Co punya tiga cabang di Singapura, terdiri dari J.Co Bugis+, J.Co Tampines, dan J.Co Paya Lebar Square. Pada 2012, Filipina pun jadi tujuan ekspansi berikutnya. Toko J.Co Alabang Town Center itu ada di Muntinlupa.
Tak berhenti di situ, pada ulang tahun ke-10, J.Co sukses menginjakkan kaki di luar Asia Tenggara; tepatnya di Hong Kong. Cabang J.Co di Hong Kong kini ada tiga, dua di Hong Kong Island (J.Co Wan Chai dan J.Co Central) dan satu di Kowloon Island (J.Co Mong Kok).
Kemudian, pada 2018 lalu, J.Co berhasil masuk pasar Arab Saudi, tepatnya di Riyadh. Enam toko sudah beroperasi, meliputi J.Co Al Thaghr, J.Co Riyadh Park Mall, J.Co Khurais RD, J.Co Airport RD (Al Falah), J.Co Badiah, dan J.Co Nothern Ring RD. Sementara satu lagi, J.Co Uruba, akan segera dibuka.
Demikian sejarah perusahaan Jco secara singkat. Apa Anda termasuk salah satu penggemar merek tersebut?