7 Hal Sumber Masalah Keuangan Rumah Tangga, Siapkan Antisipasinya
Masalah keuangan bisa jadi sebab rumah tangga rusak.
Jakarta, FORTUNE – Masalah keuangan rumah tangga kerap dialami sejumlah pasangan. Hal itu bisa dihindari dengan melakukan sejumlah perencanaan keuangan yang matang.
Laman parenting.co.id menuliskan sejumlah faktor kesalahan keuangan yang sering terjadi dalam rumah tangga, berdasarkan pernyataan yang disampaikan konsultan asal Nashville, Dr. Jason Cabler, CFF.
Berikut ulasan mengenai sejumlah sumber yang bisa menimbulkan masalah dalam keuangan rumah tangga.
Suami dan istri tak punya rencana pekerjaan
Cabler mengatakan, banyak pasangan rumah tangga mengeluhkan masalah keuangan keluarga meskipun suami dan istri sudah bekerja. Menurutnya, hal ini bukan masalah kurang atau tidak, melainkan masalah pekerjaan yang dilakoni.
“Saya berbicara dengan begitu banyak orang yang berjuang dengan penghasilan mereka, tetapi mereka tidak memiliki rencana untuk karier mereka,” ujarnya.
Membuat rencana pekerjaan yang nyata berarti melihat 5 sampai 20 tahun ke depan dan membayangkan posisi Anda dan pasangan pada saat itu. Otomatis, hal ini akan memengaruhi kondisi keuangan keluarga. Untuk itu, upaya ini perlu dibangun sebagai visi pekerjaan yang jelas dan kita harus memulai menuliskan langkah-langkah apa yang diperlukan untuk mewujudkannya.
Suami dan istri menjalankan keuangan yang tak terorganisir
Menurut Cabler, meskipun Anda memiliki penghasilan yang tinggi, ketidakteraturan dalam mengelola keuangan selalu menyebabkan Anda bergumul dengan masalah keuangan. “Saya percaya belajar mengelola uang Anda dengan lebih baik adalah hal nomor satu yang harus Anda lakukan jika Anda ingin mengatasi masalah keuangan keluarga Anda,” ujarnya.
Daripada terus bertanya ke mana perginya uang pada akhir bulan, cara terbaik untuk mengatur keuangan adalah dengan membuat rencana tertulis bulanan tentang arus masuk dan keluar.
Tidak memiliki tabungan yang cukup
Cabler menuturkan, ada banyak orang yang hidup dari gaji ke gaji, sehingga sulit untuk menabung. “Bagi beberapa orang, tidak menabung terkait dengan memiliki penghasilan rendah. Tetapi untuk sebagian besar populasi, itu karena kurangnya kebiasaan pengelolaan uang yang baik,” katanya.
Kurangnya tabungan memengaruhi keuangan, sehingga mereka kesulitan membangun kebebasan finansial yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan masa depan.
Mempunyai terlalu banyak utang
Utang memang diperlukan untuk beberapa situasi mendesak, asalkan tidak menjadi kebiasaan dan ketergantungan. Banyak orang yang terperdaya dengan pemikiran bahwa tagihan kartu kredit dan cicilan mobil atau rumah adalah bagian dari kehidupan. Menutupi satu kebutuhan dengan berutang justru dapat memberikan tekanan.
Tak punya sumber dana untuk medis
Kesehatan, menurut Cabler, adalah kebutuhan utama yang tidak bisa ditolerir. Kesehatan menjadi kebutuhan penting, mengingat tanpa kesehatan, manusia tidak bisa berbuat apa-apa.
“Masalah keuangan umum lainnya adalah tagihan medis yang tinggi,” ujarnya.
Ada baiknya pasangan suami-istri memiliki sumber dana khusus atau asuransi, untuk kesehatan dan mengantisipasi penyakit kronis, penanganan kecelakaan, atau menjalani operasi yang tidak terduga, vaksin anak.
Tak tahu cara berinvestasi
Masalah keuangan umum lainnya yang dihadapi banyak orang adalah tidak mengetahui bagaimana menginvestasikan uang dengan bijak. Padahal ada berbagai sumber edukasi yang tepat untuk belajar tentang investasi bagi pemula.
“Saya menemukan bahwa kebanyakan cenderung menunda. Mereka merasa tidak memahami investasi, dan kurang percaya diri untuk melakukannya. Mereka takut memasukkan uang ke dalam investasi yang tidak mereka pahami, dan berpotensi kehilangan uang hasil jerih payah mereka,” kata Cabler.
Pasangan suami-istri tak satu frekuensi
Sebuah studi menunjukkan bahwa masalah uang adalah salah satu penyebab utama perceraian di Amerika Serikat dan mungkin negara-negara lain. “Kebanyakan orang tidak melihat atau menggunakan uang dengan cara yang sama seperti pasangan mereka, dan ini menyebabkan perselisihan,” kata Cabler.