Mengenal Orange Bond yang Sedang Dijajaki Pemerintah Indonesia
Fokus pada mewujudkan kesetaraan gender sesuai SDGs.
Jakarta, FORTUNE – Pemerintah memperkenalkan sebuah instrumen investasi baru untuk memenuhi tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), bernama Orange Bond. Lantas, apakah yang dimaksud dengan obligasi oranye atau Orange Bond ini?
Melansir laman resmi unwomen.org, Orange Bond adalah aset berkelas untuk investasi berbasis gender dan dibangun untuk negara-negara dunia ketiga atau negara berkembang. Warna oranye sendiri mengacu pada warna SDGs yang kelima, yakni kesetaraan gender.
Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Yanuar Nugroho, menjelaskan orange bonds merupakan obligasi yang bertujuan untuk proyek-proyek berkelanjutan, layaknya blue bonds maupun green bonds.
"Orange bonds diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mengatasi kesenjangan dengan menyediakan modal untuk proyek-proyek yang fokusnya pada sustainable dan gender equality," ujarnya, Rabu (10/7).
Meski begitu, hingga saat ini pemerintah Indonesia belum bisa memastikan peluncuran instrumen ini, karena masih dalam proses penjajakan. Adapun target terdekat adalah bisa memiliki mitra dari sektor swasta pada 2025 mendatang. “Tapi ini harus kolektif, kami tidak memaksakan, tergantung kesiapan,” katanya.
Fokus
Yanuar mengatakan bahwa Orange Bonds mengatasi titik temu antara hasil dampak sosial dan lingkungan serta meningkatkan transparansi dalam ekosistem. Hal ini berbeda dengan obligasi keberlanjutan yang sudah diperkenalkan sebelumnya, yang memiliki fokus utama pada inisiatif ramah lingkungan.
Orange Bond hadir untuk mengatasi kesenjangan gender dan dampak perubahan iklim dengan mengintegrasikan prinsip keuangan berkelanjutan ke dalam pasar modal. Tidak hanya menawarkan solusi pembiayaan yang inovatif, tetapi mempromosikan inklusi sosial dan ekonomi dengan memberikan akses keuangan yang lebih besar bagi perempuan dan kelompok-kelompok yang terpinggirkan.
"Hal ini penting mengingat kesenjangan gender di pasar keuangan Indonesia menghambat akses perempuan terhadap keuangan dan peluang ekonomi. Dengan meningkatnya dampak perubahan iklim, perempuan seringkali menjadi yang paling terdampak, baik dari segi ekonomi maupun sosial," ujar Yanuar.
Potensi besar
Chief Operating Officer (COO) Impact Investment Exchange (IIX), Angela Ng, mengatakan bahwa orange bonds tidak akan menggantikan obligasi berkelanjutan yang diterbitkan lebih dulu pemerintah, melainkan akan melengkapinya. Dengan demikian, pemerintah tetap akan berperan besar dalam mendorong adopsi Orange Bonds.
Menurut Angela, Orange Bonds berpotensi memobilisasi dana hingga US$10 miliar atau sekitar Rp162,10 triliun (kurs RpRp16.210,49 per dolar AS). “Memberdayakan 100 juta perempuan dan minoritas gender pada tahun 2030,” ujarnya.
IIX di laman resminya, menyebutkan bahwa Orange Bonds adalah bagian integral dari perjuangan kesetaraan gender. Inisiatif ini memainkan peran penting dalam memajukan misi untuk menciptakan dunia dengan kesetaraan gender sebagai salah satu norma yang berlaku.
Hal ini merupakan langkah penting dalam membangun masa depan berkelanjutan yang mengedepankan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.
Tujuan
Adapun, Orange Bond menurut IIX memiliki beberapa tujuan yaitu:
- Membangun sistem pembiayaan yang memberdayakan gender dan berfungsi lebih baik bagi semua orang dengan mendukung dan menerapkan serangkaian standar, indeks, dan metrik kinerja global untuk berinvestasi dalam kesetaraan gender.
- Memobilisasi sumber modal baru untuk pemberdayaan perempuan dalam skala besar dengan menyediakan alat, pelatihan, dan produk pengetahuan yang memungkinkan pengembangan produk investasi berwawasan gender.
- Mempercepat kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dengan menggunakan modal dengan cara yang menghargai perempuan dan anak perempuan sebagai solusi menuju masa depan yang lebih tangguh dan ramah lingkungan.
Demikianlah beberapa ulasan penting yang perlu diketahui dari Orange Bonds. Kehadiran Orange Bonds diharapkan bisa menjadi pendorong terciptanya dunia yang lebih baik dengat kesetaraan gender yang terjamin.