FINANCE

Deflasi adalah Penurunan Harga Signifikan, Ini Penyebabnya

Kebalikan dari inflasi

Deflasi adalah Penurunan Harga Signifikan, Ini Penyebabnyailustrasi deflasi (pexels/monstera production)
01 October 2024

Dalam dunia ekonomi, istilah Deflasi seringkali dipakai untuk menggambar kondisi perekonomian suatu negara.

Berbeda dengan inflasi, deflasi adalah penurunan harga barang atau jasa di pasar pada jangka waktu tertentu. Pada dasarnya, deflasi merupakan kebalikan dari inflasi yang ditandai dengan kenaikan harga yang signifikan.

Deflasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti menurunnya permintaan. Sekilas tampak menguntungkan bagi konsumen, tetapi deflasi bisa berdampak negatif bagi perekonomian sebuah negara.

Lantas, apa itu deflasi dan penyebabnya? Simak ulasannya di bawah ini.

Apa itu deflasi?

Dilansir Investopedia, deflasi adalah fenomena ekonomi yang merujuk pada penurunan harga barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu.

Tidak seperti inflasi, deflasi merupakan kondisi di mana harga komoditas mengalami penurunan secara signifikan dan bersamaan.

Meskipun terlihat menguntungkan bagi konsumen, deflasi bisa berakibat buruk pada kestabilan ekonomi nasional.

Terlebih bagi pemilik usaha dan pemerintah yang merugi akibat deflasi yang terjadi secara berkepanjangan.

Jika tidak segera diatasi dan dibiarkan berkepanjangan, deflasi yang terjadi secara terus menerus dan tajam akan merugikan aktivitas jual beli. 

Inilah yang menyebabkan deflasi kerap dikaitkan dengan resesi di mana kondisi ekonomi tidak bergairah atau melesu. Mulai dari aktivitas perekonomian hingga investasi menjadi stagnan atau tidak mengalami perubahan.

Penyebab deflasi

Penurunan harga tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada beberapa faktor pendorong yang bisa menyebabkan deflasi. Berikut penjelasannya.

1. Permintaan pasar menurun

Umumnya penyebab deflasi adalah permintaan barang atau jasa yang menurun di pasar. Saat permintaan menurun, harga komoditas cenderung ikut menurun. 

Saat gejolak ekonomi terjadi, kondisi tersebut banyak mendorong konsumen untuk menekan pengeluarannya. Mereka akan lebih memilih untuk menyimpan uang untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Ketersediaan produk meningkat

Ketika kondisi ekonomi sedang tidak stabil, masyarakat akan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uangnya.

Akibat permintaan pasar menurun, pasokan barang pun akan menumpuk. Jumlah produksi yang tidak diimbangi dengan permintaan ini menyebabkan barang jadi sulit terjual.

Ketersediaan stok produk yang berlebih tersebut akhirnya memaksa pemilik usaha untuk menjualnya dengan harga murah agar cepat terjual.

3. Kebijakan moneter terlalu ketat

Selain dari permintaan dan peningkatan pasokan, deflasi juga bisa disebabkan dari kebijakan moneter yang terlalu ketat. Kebijakan tersebut merujuk pada peningkatan suku bunga.

Hal tersebut bisa menyebabkan masyarakat lebih untuk menyimpan uangnya daripada membelanjakannya atau mengajukan kredit. 

4. Peredaran uang menipis

Pada dasarnya, setiap faktor penyebab deflasi saling berkaitan satu sama lain. Suka bunga tinggi yang diberlakukan bank sentral juga berakibat pada jumlah peredaran uang menurun.

Alih-alih membelanjakannya, uang tersebut banyak dipakai untuk menabung. Hal tersebut berujung pada ketersediaan uang menipis dan permintaan pasar menurun.

5. Kemajuan teknologi

Perkembangan teknologi yang pesat juga bisa menyebabkan harga menurun. Kemajuan teknologi memungkinkan produsen untuk menurunkan biaya.

Akibatnya, harga produk juga ikut menurun seiring berjalannya waktu.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.