FINANCE

Mengenal Latte Factor, Ancaman Tersembunyi bagi Keuangan

Latte factor bikkin kantong bolong.

Mengenal Latte Factor, Ancaman Tersembunyi bagi KeuanganIlustrasi berbelanja via e-commerce. Shutterstock/13_Phunkod
18 November 2024

Jakarta, FORTUNE - Latte Factor adalah istilah populer dalam dunia keuangan pribadi yang mengacu pada pengeluaran kecil sehari-hari yang sering kali tidak disadari, tetapi bisa berdampak besar jika diakumulasikan dalam jangka panjang.

Konsep ini diperkenalkan oleh David Bach dalam bukunya The Automatic Millionaire. Ide utamanya adalah bahwa pengeluaran kecil seperti membeli kopi latte setiap hari, makanan ringan, atau langganan yang jarang digunakan bisa menjadi hambatan besar dalam mencapai tujuan finansial.

Latte factor ini sering kali dialami sebagian besar milenial dan Gen Z, sebab era digital telah menghadirkan banyak kemudahan. Ingin menikmati kopi? Tinggal pesan lewat aplikasi. Butuh pakaian dengan model terbaru? Cukup belanja di marketplace.

Bahkan untuk bepergian, transportasi online membuat segalanya lebih praktis. Semua hal kini bisa dilakukan hanya dengan menggunakan smartphone. Namun, kemajuan teknologi ini juga bisa membuat seseoran terjebak dalam fenomena latte factor. Lalu bagaimana menghindarinya? Merangkum berbagai sumber, berikut ini seluk-beluk mengenai latte factor. Dengan mengenali dan mengurangi kebiasaan ini, Anda bisa mengelola keuangan lebih baik dan mencapai tujuan finansial yang lebih besar.

Memahami Latte Factor dalam diri

Latte Factor menekankan bahwa kebiasaan belanja kecil yang tampaknya sepele dapat memengaruhi kesehatan keuangan seseorang. Untuk menghindarinya, maka Anda perlu mengenal kebiasaan yang menimbulkan pemborosan dan mencatat pengeluaran.

Contohnya, jika Anda menghabiskan Rp30.000 untuk kopi setiap hari, dalam sebulan Anda sudah menghabiskan Rp900.000. Dalam setahun, jumlahnya mencapai Rp10.800.000. Uang sebesar itu bisa dialokasikan untuk investasi, tabungan, atau tujuan keuangan lainnya.

Menurut Bach, banyak orang merasa tidak mampu menabung atau berinvestasi, padahal sebenarnya mereka bisa jika mampu mengidentifikasi dan mengurangi pengeluaran tidak penting ini.

Cara mengatasi latte factor

  1. Identifikasi pengeluaran kecil
    Catat semua pengeluaran harian Anda, termasuk yang kecil seperti kopi, makanan ringan, atau layanan berlangganan. Dengan mencatat, Anda akan lebih sadar terhadap pola pengeluaran Anda.

  2. Tetapkan prioritas finansial
    Tentukan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang, seperti menabung untuk liburan, membeli rumah, atau pensiun. Dengan tujuan yang jelas, Anda akan lebih termotivasi untuk mengurangi pengeluaran tidak perlu.

  3. Buat anggaran
    Buat anggaran bulanan dan alokasikan sebagian pendapatan untuk kebutuhan utama, tabungan, dan investasi. Sisanya bisa digunakan untuk hiburan, tetapi pastikan Anda tetap berada dalam batas anggaran.

  4. Cari alternatif yang lebih hemat
    Jika Anda terbiasa membeli kopi di kafe, pertimbangkan untuk membuat kopi sendiri di rumah. Pilihan kecil ini dapat membantu Anda menghemat lebih banyak uang.

Manfaat menghindari latte factor

Mengurangi latte factor bisa memberikan banyak manfaat.  Dengan mengelola pengeluaran kecil dapat membantu mempercepat pertumbuhan tabungan yang dapat dialokasikan untuk dana darurat atau investasi jangka panjang. Dengan memiliki lebih banyak tabungan, Anda akan merasa lebih tenang menghadapi kebutuhan mendesak atau situasi darurat, sehingga mengurangi stres finansial.  

Selain itu, penghematan ini juga memungkinkan Anda mencapai tujuan finansial yang lebih besar, seperti merencanakan liburan, melanjutkan pendidikan, atau membeli aset berharga. Pengeluaran kecil yang dikelola dengan baik dapat menjadi kunci untuk mewujudkan impian besar Anda di masa depan.

Latte factor adalah pengingat sederhana namun kuat bahwa pengeluaran kecil yang tampaknya tidak signifikan dapat menghalangi kita mencapai kebebasan finansial. Dengan mengenali dan mengurangi kebiasaan ini, Anda bisa mengelola keuangan lebih baik dan mencapai tujuan finansial yang lebih besar. Jadi, apakah Anda siap untuk mengurangi latte factor dalam kehidupan sehari-hari?

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.