Reksa Dana Pasar Uang: Pengertian, Tujuan, Keuntungan, dan Risikonya
Risiko rendah dan cocok bagi investor pemula.
Jakarta, FORTUNE - Reksa dana pasar uang dapat menjadi salah satu pilihan bagi investor pemula. Jenis investasi ini memiliki risiko rendah, sehingga ideal bagi para investor yang enggan menerima risiko besar dalam investasi di pasar modal. Lalu apa itu reksa dana pasar uang? Simak selengkapnya di bawah ini!
Apa itu reksa dana pasar uang?
Dikutip dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (13/10), reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang instrumen investasinya ditujukan pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
Menurut Investopedia, reksa dana pasar uang merupakan produk keuangan. Di sini, investor mengumpulkan dananya dan berinvestasi dalam instrumen pasar uang, mulai dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Berharga Pasar Uang (SBPU), dan lain sebagainya.
Biasanya, dana dari investor akan dikelola oleh seseorang yang profesional yang biasa disebut dengan manajer investasi (MI). MI akan mengalokasikan aset dana yang telah diinvestasikan pada pasar uang untuk mendapatkan keuntungan bagi investor itu sendiri.
Tujuan penempatan investasi
Tujuan penempatan investasi reksa dana pasar uang adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Sebagaimana reksa dana pada umumnya, dana investasi dari investor dikelola oleh manajer investasi atau MI.
Dalam reksa dana pasar uang, dana investasi dikelola oleh manajer investasi (MI) ditempatkan sepenuhnya atau 100 persen di instrumen pasar uang. Pasar uang ini yakni berupa efek yang jangka waktunya kurang dari 1 tahun antara lain deposito berjangka, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia, obligasi perusahaan komersial, dan sebagainya.
Karena ditempatkan di deposito dan surat utang jangka pendek, maka reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang sangat minim risiko. Investasi pasar uang dilakukan melalui instrumen yang likuid atau mudah dicairkan.
Namun, menganut prinsip umum investasi, semakin kecil risiko maka semakin kecil pula keuntungan yang didapat. Namun sebaliknya, semakin tinggi risiko, semakin besar pula keuntungannya (high risk high return). Dengan begitu, peluang mendapatkan untung dari reksa dana pasar uang adalah lebih kecil ketimbang reksa dana jenis lainnya, seperti reksa dana saham dan reksa dana campuran.
Cara memulai investasi reksa dana pasar uang
Bagi Anda yang tertarik, berikut ini cara memulai investasi reksa dana pasar uang, yakni:
- Memilih Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang telah terdaftar dan mendapatkan izin dari OJK.
- Mendaftarkan diri sebagai investor dan mengisi formulir serta alur pendaftaran yang disediakan. Siapkan dokumen tambahan, seperti KTP dan NPWP (opsional).
- Memiliki produk atau instrumen investasi. Jika Anda ingin melihat produk syariah, maka aktifkan fitur Preferensi Syariah.
- Memilih manajer investasi yang tepat. Lakukan analisis dahulu, seperti mengecek izin usaha, track record, dan lainnya.
- Beli reksa dana yang diinginkan dan kirim uang sesuai dengan nominal yang akan diinvestasikan.
Keuntungan investasi reksa dana pasar uang
Walaupun reksa dana pasar uang keuntungannya tidak lebih besar dari reksa dana lain, tetapi berikut keuntungan investasi reksa dana pasar uang yang harus Anda ketahui.
-
Keuntungannya lebih tinggi
Keuntungan yang didapat jika Anda melakukan investasi reksa dana biasanya sekitar 6 persen sampai 7 persen setiap tahunnya. Namun, jika dibandingkan dengan menyimpan uang biasa dalam rekening tabungan maka nilai bunga yang didapat sangat kecil. Bahkan jika nominal tabungan Anda kurang dari 1 juta rupiah bunga yang didapat yaitu 0 persen. Lain halnya jika Anda menginvestasikan uang dalam reksa dana pasar uang. Keuntungan yang didapat akan berkali lipat.
-
Memulai investasi reksa dana pasar uang dengan modal minim
Memulai investasi dengan nominal kecil biasanya menjadi pilihan untuk Anda yang baru mulai mencoba berinvestasi. Reksa dana pasar uang adalah salah satu instrumen yang cocok karena hanya dengan Rp100 ribu Anda sudah bisa mulai berinvestasi. Tentu saja keuntungan yang didapat akan berbeda dengan Anda yang memulai investasi dengan jumlah besar. Namun, tak ada salahnya mencoba dari nominal kecil.
-
Pengambilan dana bisa dilakukan kapan saja
Kelebihan lain reksa dana pasar uang yang tidak dimiliki oleh instrumen investasi lainnya, yaitu fleksibilitas pengambilan uang. Dana yang diinvestasikan dapat diambil kapan saja tanpa harus menunggu jangka waktu tertentu. Proses pencairannya pun relatif mudah karena dapat dilakukan secara online. Selain itu uang dapat ditarik tanpa terkena denda sepeser pun.
Kenali risikonya sebelum memulai investasi
Berikut ini merupakan sejumlah risiko yang akan Anda hadapi jika berinvestasi di reksanda pasar uang:
-
Risiko gagal bayar
Salah satu produk yang ada dalam reksa dana pasar uang yaitu obligasi dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Obligasi atau surat utang memiliki kemungkinan dilunasi tepat waktu atau tidak bisa dilunasi atau gagal bayar. Anda bisa saja mengalami kerugian saat berinvestasi melalui reksa dana pasar uang. Namun, ada solusinya, yaitu Anda disarankan membeli obligasi pemerintah. Karena obligasi pemerintah lebih aman dibanding obligasi swasta atau perusahaan lainnya.
-
Redemption besar-besaran
Kerugian reksa dana pasar uang juga akan terjadi jika investor besar menarik uang mereka secara besar-besaran (redemption). Misalnya, jumlah dana di reksa dana pasar uang A mencapai Rp300 miliar dan pada waktu bersamaan investor menarik dana hingga Rp190 mIliar hal ini akan membuat reksa dana pasar uang terpaksa dijual sebelum tanggal jatuh tempo. Jika reksa dana pasar uang dijual sebelum jatuh tempo, maka akan terjual dibawah harga pasar. Hal ini akan mendatangkan kerugian bagi Anda.
Namun, sebagaimana jenis reksa dana lainnya, reksa dana pasar uang adalah salah satu investasi yang cukup aman karena perusahaan reksadana biasanya sudah terdaftar dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).