Apple Tutup Pay Later, Bakal Rilis Skema Pinjaman Baru Akhir Tahun Ini
Pembelian dapat dibagi menjadi empat pembayaran.
Fortune Recap
- Apple menutup layanan Apple Pay Later setelah integrasi dengan Affirm Holdings Inc. dan Citigroup Inc.
- Pengguna di seluruh dunia akan dapat mengakses pinjaman cicilan melalui kartu kredit, debit, dan pemberi pinjaman saat melakukan pembayaran dengan Apple Pay.
- Apple akan merilis skema cicilan baru pada akhir tahun ini yang berlaku secara global setelah menutup layanan Apple Pay Later.
Jakarta, FORTUNE - Apple mengumumkan akan menutup layanan Apple Pay Later yang sebelumnya hanya dirilis di Amerika Serikat pada Oktober 2023.
Langkah menutup layanan ini diambil setelah terjadi integrasi dengan Affirm Holdings Inc. dan Citigroup Inc, yang bakal disematkan pada perangkat lunak iOS 18 yang akan dirilis nanti.
“Mulai akhir tahun ini, pengguna di seluruh dunia akan dapat mengakses Pinjaman cicilan yang ditawarkan melalui kartu kredit dan debit, serta pemberi pinjaman, saat melakukan pembayaran dengan Apple Pay,” kata juru bicara Apple Pay dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Fortune, Selasa (18/6).
Dengan menutup lini bisnis ini, Apple akan meluncurkan skema cicilan baru pada akhir tahun ini yang akan berlaku secara global.
Sebelumnya menggandeng Goldman Sachs
Sebelumnya, Apple meluncurkan program buy now pay later (BNPL) di Amerika Serikat tahun lalu menggunakan platform internal. Untuk pertama kalinya, Apple mengeluarkan pinjaman tersebut kepada pelanggan melalui anak perusahaan baru.
Apple Pay Later memudahkan pengguna untuk mengajukan pinjaman hingga US$1.000. Dengan fitur ini, pembelian dapat dibagi menjadi empat pembayaran yang sama dalam jangka waktu enam minggu, tanpa dikenakan biaya atau bunga tambahan.
Namun dalam proses transaksi, perusahaan masih menggandeng Goldman Sachs Group Inc untuk dapat mengakses MasterCard Inc.
Apple saat ini sedang dalam proses mengakhiri kemitraan dengan Goldman Sachs.
“Fokus kami terus memberikan pengguna kami akses terhadap opsi pembayaran yang mudah, aman, dan pribadi dengan Apple Pay, dan solusi ini akan memungkinkan kami memberikan pembayaran yang fleksibel kepada lebih banyak pengguna, di lebih banyak tempat di seluruh dunia, melalui kolaborasi dengan Apple Pay memungkinkan bank dan pemberi pinjaman,” demikian keterangan manajemen Apple.
Layanan BNPL masuk ke dalam skema kartu kredit
Laporan Itechpost menunjukkan bahwa penghentian ini juga diputuskan tidak lama setelah pada bulan lalu, Biro Perlindungan Keuangan Konsumen Amerika Serikat mengumumkan layanan BNPL sebagai bagian dari pemberi pinjaman kartu kredit.
Perusahaan dengan layanan BNPL seperti Apple harus melakukan klasifikasi ulang dan harus mematuhi peraturan kartu kredit yang lebih ketat.
Otoritas melakukan ini sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran banyak konsumen yang berutang dan memiliki tunggakan yang banyak pada layanan BNPL.
Perlu diingat bahwa Apple masih menghadapi beberapa tuntutan hukum terkait praktik anti-trust yang merugikan konsumen dan pengembang.
Maret lalu, Departemen Kehakiman AS menggugat Apple atas tuduhan mempertahankan monopoli pada pasar ponsel pintar.
Menurut gugatan tersebut, Apple secara ilegal mempertahankan kendali atas ekosistem ponsel cerdasnya dengan secara selektif menerapkan pembatasan kontrak pada pengembang aplikasi.
Pada akhirnya, hal ini memungkinkan Apple memiliki kekuatan lebih besar untuk meminta bayaran yang lebih besar dari pengembang aplikasi yang menggunakan layanan pembayaranya.