SMF Salurkan Rp350 Miliar Lewat Bank Sampoerna untuk Kredit Perumahan
Kredit ini bisa dimanfaatkan untuk bangun rumah.
Fortune Recap
- PT SMF menyalurkan pembiayaan Rp350 miliar kepada Bank Sampoerna untuk UMKM
- Pembiayaan ini memberikan akses bagi UMKM untuk membangun dan merenovasi rumah sesuai kemampuan finansial
Jakarta, FORTUNE - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) menyalurkan pembiayaan refinancing Kredit Multi Guna (KMG) kepada PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) senilai Rp350 miliar.
Skema ini diharapkan memberikan akses pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna membangun maupun renovasi rumah secara bertahap sesuai dengan kemampuan finansialnya.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan banyak pelaku UMKM menjalankan usahanya di rumah. Dengan begitu, fasilitas kredit tersebut dapat mendorong perekonomian UMKM dan perumahan secara bersamaan, dan diharapkan memberikan efek berganda bagi sektor lainnya.
“Kerja sama ini bukan hanya merupakan pencapaian finansial semata, namun juga sebuah komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat,” kata dia lewat keterangan resmi, Jumat (30/8).
SMF telah menyalurkan refinancing dengan total nilai Rp99,5 triliun, yang mencakup dukungan bagi lembaga keuangan swasta serta pemerintah pusat dan daerah.
Penyaluran pembiayaan refinancing KMG ini tidak hanya ditujukan untuk pelaku UMKM, tapi juga pekerja berpenghasilan tetap. Bagi pekerja berpenghasilan tetap, pembiayaan ini dapat digunakan untuk merenovasi rumah. Sementara itu, bagi pelaku UMKM pembiayaan ini dapat dimanfaatkan untuk merenovasi rumah yang juga dapat dijadikan tempat usaha.
Menjangkau UMKM yang tak terjangkau layanan keuangan konvensional
Refinancing ini nantinya akan disalurkan oleh Bank Sampoerna bagi calon debitur di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di seluruh area kantor cabang seperti Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Nantinya pendanaan ini akan digunakan untuk pelaku UMKM dalam melakukan pembangunan maupun renovasi rumah, pembuatan sertifikasi kepemilikan lahan, hingga pembangunan sanitasi tempat tinggal.
“Bukan hanya pembiayaan, tapi kita terus menggerakkan bagaimana UMKM bisa tumbuh menjadi entrepreneur yang baik,” kata Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna, Henky Suryaputra.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 60,5 persen. Ini menunjukkan bahwa UMKM yang ada di Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan hingga dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian.
Program pembiayaan ini diharapkan dapat menjangkau pelaku UMKM di seluruh Indonesia, terutama yang berada di wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau oleh layanan keuangan konvensional.