Fortune Recap
- Pemerintah akan menerbitkan SBN Ritel pada 2025 dengan jadwal penawaran yang dimulai pada Januari 2025.
- Terdiri dari 8 seri SBN Ritel 2025 yang direncanakan, termasuk ORI027, ST014, SR022, dan lainnya dengan tanggal penawaran yang berbeda-beda.
- Kuota SBN untuk 2025 ditetapkan sebesar Rp642,56 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan target penerbitan SBN pada 2024.
Masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) untuk tahun 2024 telah selesai dengan ditutupnya penawaran Sukuk Tabungan seri 013 (ST013) pada 4 Desember lalu. Lantas, bagaimana dengan jadwal SBN pada 2025?
Untuk diketahui, hampir setiap tahun pemerintah dipastikan akan meluncurkan SBN untuk mendukung kelanjutan pembangunan dan menjaga kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Terbaru, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI) melakukan rapat koordinasi tahunan tentang rencana penerbitan SBN dan operasi moneter tahun 2025 pada Jumat (27/12) lalu.
Hasil rapat tersebut menginformasikan bahwa pemerintah akan mengelola kebijakan fiskal guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan melalui pengelolaan defisit APBN 2025 yang terukur dan strategi pembiayaan yang cermat.
Lalu, kapan pemerintah menerbitkan SBN 2025? Berikut jadwal SBN Ritel 2025 resmi dari Kementerian Keuangan, mulai dari Januari hingga Desember.
Jadwal SBN Ritel 2025
Pemerintah akan menerbitkan SBN Ritel pada 2025 dengan jadwal tentatif dimulai pada Januari 2025. Berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, terdapat 8 seri SBN Ritel yang direncanakan untuk tahun 2025.
Berikut adalah jadwal penerbitan SBN Ritel 2025 selengkapnya:
- Obligasi Negara Ritel (ORI027): 27 Januari–20 Februari 2025
- Sukuk Tabungan (ST014): 7 Maret–9 April 2025
- Sukuk Negara Ritel (SR022): 16 Mei–8 Juni 2025
- Savings Bond Ritel (SBR014): 14 Juli–7 Agustus 2025
- CWLS (SWR006): 15 Agustus–15 Oktober 2025
- Sukuk Negara Ritel (SR023): 22 Agustus–12 September 2025
- Obligasi Negara Ritel (ORI028): 29 September–23 Oktober 2025
- Sukuk Tabungan (ST015): 10 November–3 Desember 2025
Adapun BI disebutkan akan melakukan pembelian SBN di pasar sekunder pada tahun ini.
“Bank Indonesia akan melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder pada tahun 2025,” tulis Kementerian Keuangan dalam keterangan resmi, dikutip Senin (6/1).
Diketahui, pembelian SBN dari pasar sekunder ini telah memperhitungkan kebutuhan permintaan likuiditas karena kenaikan uang primer, baik dalam bentuk uang kartal, rekening giro bank di Bank Indonesia, maupun Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang dipegang oleh penduduk bukan bank.
Dari sisi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan likuiditas, jumlah pembelian SBN dari pasar sekunder oleh BI tersebut juga mempertimbangkan perubahan likuiditas karena lalu lintas devisa dan operasi keuangan pemerintah, kenaikan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM), operasi moneter rupiah dan valuta asing, serta SBN milik BI yang akan jatuh tempo selama tahun 2025.
“Operasi moneter pro-market Bank Indonesia juga akan terus dioptimalkan melalui instrumen moneter SRBI dengan menjadikan SBN sebagai underlying asset,” tulis dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan, dikutip Senin (6/1).
Dikutip Bibit, kuota SBN untuk 2025 ditetapkan sebesar Rp642,56 triliun. Lebih rendah dibandingkan dengan target penerbitan SBN pada 2024 yang mencapai Rp666,4 triliun.
Diketahui, penjualan SBN Ritel pada 2024 tercatat mencapai Rp148,36 triliun dan berhasil menarik 450.191 investor. Meskipun peningkatan nilai penjualannya terbilang lebih kecil dibandingkan dengan 2023 yang sebesar Rp147,4 triliun, hasil ini tetap cukup menggembirakan di tengah ketidakpastian pasar modal sepanjang 2024.
Untuk memperoleh informasi terkini mengenai SBN 2025, masyarakat disarankan untuk secara rutin memantau update terbaru yang disediakan laman resmi Kementerian Keuangan di www.djppr.kemenkeu.go.id/sbnritel.
Demikianlah jadwal lengkap SBN Ritel 2025, mulai dari Januari hingga Desember. Jangan lupa catat, ya!