Modus Penipuan Bebas Iuran Kartu Kredit dan Tips Mencegahnya
Kenali modus khusus dalam penipuan kartu kredit.
Fortune Recap
- Modus penipuan kartu kredit menawarkan pembebasan biaya iuran tahunan yang menggiurkan, sering kali menyamar sebagai Customer Service atau Marketing Bank.
- Pelaku meminta verifikasi data pribadi dan kode OTP, bahkan mengirim link palsu untuk mencuri informasi kartu kredit.
- Tips mencegah penipuan termasuk tidak memberikan informasi rahasia, verifikasi langsung melalui aplikasi resmi bank, hindari membuka link mencurigakan, dan aktifkan notifikasi transaksi.
Modus Penipuan Kartu Kredit makin bervariasi dan sering menargetkan korban yang mudah tergoda dengan janji-janji menggiurkan. Salah satu modus penipuan yang sedang marak adalah tawaran pembebasan biaya iuran tahunan (free annual fee) kartu kredit.
Tanpa disadari, banyak nasabah yang terjebak dalam penipuan ini karena kurang waspada dan informasi yang memadai. Tanpa pemahaman yang cukup, nasabah sering kali terlalu percaya pada tawaran tersebut, sehingga tanpa sadar memberikan data pribadi mereka kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.
Berikut penjelasan tentang modus penipuan kartu kredit dan tips mencegahnya. Simak di bawah ini, ya.
Modus penipuan bebas iuran kartu kredit
Dilansir laman resmi BCA, pelaku penipuan sering menyamar sebagai Customer Service atau Marketing Bank tertentu dan menawarkan "pembebasan iuran tahunan" kartu kredit. Biasanya pemegang kartu kredit akan dihubungi melalui telepon oleh pelaku yang berpura-pura menjadi petugas bank.
Pelaku kemudian memberitahukan bahwa pemegang kartu kredit berhak mendapatkan pembebasan biaya iuran tahunan. Namun, sebelum itu, korban harus melakukan verifikasi data terlebih dahulu.
Verifikasi ini mencakup permintaan informasi kartu kredit seperti nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, dan kode CVV. Padahal data tersebut seharusnya tidak boleh dibagikan kepada siapa pun.
Meminta kode OTP
Pelaku juga akan meminta korban untuk memberikan kode OTP (One Time Password). Biasanya kode OTP dikirimkan oleh bank melalui SMS ke ponsel pemegang kartu kredit sebagai proses verifikasi transaksi.
Dalam beberapa kasus, pelaku bahkan mengirimkan sebuah link yang mengarahkan korban ke halaman yang terlihat seperti situs resmi bank. Korban juga diminta untuk mengisi data kartu kredit secara lengkap.
Setelah data tersebut dimasukkan, data pribadi yang diberikan tadi akan langsung didapatkan pelaku. Pelaku pun bisa segera menyalahgunakannya untuk transaksi ilegal.
Modus ini sangat efektif karena pelaku menggunakan teknik social engineering atau manipulasi psikologis, memanfaatkan kepercayaan dan rasa senang korban terhadap tawaran bebas biaya iuran tahunan. Pelaku juga memanfaatkan ketidaktahuan korban tentang kebijakan bank terkait pembagian data pribadi.
Tips mencegah penipuan bebas iuran kartu kredit
Untuk mencegah modus penipuan ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Data kartu kredit, seperti nomor kartu, tanggal kadaluarsa, CVC/CVV, dan OTP adalah informasi rahasia yang tidak boleh dibagikan kepada siapa pun. Termasuk pihak yang mengaku sebagai petugas bank, melalui saluran apa pun.
- Jika menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal yang mengaku dari pihak bank, lakukan verifikasi langsung melalui aplikasi resmi bank terkait untuk memastikan kebenaran (bisa hubungi Call Center).
- Jika menerima link yang mencurigakan melalui pesan atau email, jangan membukanya. Pastikan selalu mengakses situs resmi bank.
- Aktifkan notifikasi untuk setiap transaksi kartu kredit agar Anda bisa segera mengetahui jika ada transaksi yang tidak dikenali.
Sebagai nasabah yang cerdas, penting untuk selalu waspada dan tidak mudah tergoda dengan tawaran bebas biaya iuran tahunan. Menjaga keamanan data pribadi adalah langkah pertama dalam melindungi diri dari ancaman kejahatan siber yang makin berkembang.
Demikianlah informasi tentang modus penipuan bebas iuran kartu kredit dan tips mencegahnya yang penting diketahui nasabah bank. Semoga bermanfaat.