FINANCE

OJK: Pandemi COVID-19 Momentum Penciptaan Lapangan Kerja Hijau

Ada sejumlah sektor usaha untuk lapangan kerja hijau.

OJK: Pandemi COVID-19 Momentum Penciptaan Lapangan Kerja HijauPekerja energi alternatif turbin angin dan panel surya. Shutterstock/AlessandroBiascioli
29 December 2021

Jakarta, FORTUNE – Indonesia dinilai berpeluang menjadikan pandemi COVID-19 sebagai momentum penciptaan lapangan kerja hijau atau green jobs. Peluang bisa datang dari sejumlah sektor usaha ramah lingkungan yang prospektif.

“Pandemi yang sampai sekarang masih berlangsung menjadi wake-up call untuk mencari sektor di mana ada sumber pertumbuhan ekonomi baru. Nah salah satu yang kami lihat itu adalah green jobs atau green economy. Dan ini juga bisa menjadi bagian dari proses pemulihan ekonomi nasional,” kata Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agus Edy Siregar, dalam sebuah webinar, Rabu (29/12).

Berdasarkan kajian dari Forum Ekonomi Dunia, transisi menuju energi hijau tak hanya mengenai risiko di dalamnya, namun juga potensi bisnis senilai US$10,1 triliun. Menurut studi organisasi tersebut, transisi hijau juga berpeluang menciptakan 395 juta lapangan kerja baru pada 2030.

Indonesia dengan bonus demografinya juga bisa memanfaatkan potensi tersebut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 71 persen dari total populasi saat ini berusia produktif (15-64 tahun). Dari jumlah tersebut, 54 persennya merupakan generasi Z dan Milenial.

Namun, menurutnya, tidak sedikit dari generasi produktif itu kehilangan pekerjaan selama pagebluk. Berdasarkan data BPS, 9,10 juta orang menganggur dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) 6,49 persen pada Agustus 2021.

Lalu, apa saja sektor usaha yang berpotensi menciptakan lapangan kerja hijau? Berikut daftarnya menurut OJK.

1. Pertanian

Pertanian adalah salah satu sektor usaha potensial untuk ikut menciptakan lapangan kerja hijau. Apalagi, kinerja sektor ekonomi tersebut selama pandemi tetap tumbuh positif. Di samping itu, besarnya minat generasi milenial untuk terjun ke sektor ini disinyalir dapat mendorong penyerapan tenaga kerjanya lebih optimal.

2. Pariwisata

Pariwisata juga demikian. Berdasarkan studi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ecotourism dan wellness tourism kelak akan lebih diminati masyarakat. Nilai wellness tourism diproyeksikan akan tumbuh signifikan pada 2022 menjadi US$919 miliar, dengan subsektor yang juga ditaksir bakal tumbuh 7,5 persen setiap tahunnya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.