Pendapatan Per Kapita dalam Ekonomi: Pengertian dan Cara Menghitung
Rumusnya pendapatan nasional bruto dibagi jumlah penduduk.
Jakarta, FORTUNE – Pendapatan per kapita merupakan salah satu indikator yang mengukur tingkat kesejahteraan suatu negara. Bagi pemerintah, kinerja pendapatan per kapita ini bisa menjadi landasan untuk mengembangkan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan per kapita ini memiliki pengertian sebagai jumlah uang riil yang diperoleh individu dalam suatu negara. Dalam arti lain, indikator tersebut turut mencerminkan aktivitas ekonomi negara dalam skala mikro.
Jadi, pendapatan per kapita adalah total penghasilan negara dibagi jumlah seluruh penduduknya. Dengan demikian, dapat diketahui rata-rata penduduk negara tersebut.
Sebagai catatan, semakin tinggi nilai pendapatan per kapita suatu negara, itu menyiratkan kondisi masyarakatnya yang semakin makmur. Begitu pula sebaliknya, pendapatan kapita rendah menunjukkan situasi warga yang belum sejahtera.
Komponen pendapatan per kapita
Untuk mendapatkan angka pendapatan per kapita suatu negara, ada dua komponen yang mesti diitung. Berikut penjelasan komponen tersebut, melansir laman OCBC NISP.
1. Pendapatan nasional
Pendapatan nasional merupakan jumlah penghasilan negara dalam periode satu tahun. Dalam perhitungannya nanti, pendapatan nasional ini tentu berpengaruh terhadap pendapatan per kapita.
Besaran nilai pendapatan per kapita dan pendapatan nasional sebanding. Maksudnya, semakin tinggi pendapatan nasional, maka pendapatan per kapita akan besar. Sebaliknya, jika pendapatan nasional menurun, maka tingkat pendapatan per kapita rendah.
2. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk merupakan total penduduk yang menempati suatu negara. Jika dikalkulasi, tingkat perbandingan pendapatan per kapita dan jumlah penduduk ini akan berbanding terbalik.
Jika total penduduk suatu negara tinggi, maka pendapatan per kapitanya semakin rendah. Begitu pula bila jumlah pendapatan sedikit, maka pendapatan perkapitanya pun juga tinggi.
Cara menghitung pendapatan per kapita
Setelah mengetahui sejumlah komponen penting barusan, maka perhitungan pendapatan per kapita bisa dilakukan. Terdapat dua rumus pendapatan perkapita yang digunakan dalam perhitungan, seperti dijelaskan di bawah ini.
1. Pendapatan per kapita nominal
Dalam kondisi ini, perhitungan pendapatan per kapita berdasar atas produk nasional bruto (PNB) yang berlaku dibagi jumlah penduduk. Sehingga rumus pendapatan per kapita nominal sebagai berikut.
Harga Produk Nasional Bruto Berlaku : Jumlah Penduduk
Sebagai contoh, negara A pada 2020 memiliki PNB sebesar 2.500 triliun dengan total penduduk sebanyak 100 juta orang. Maka, pendapatan per kapita negara tersebut mencapai 25 juta per orang pada periode dimaksud.
2. Pendapatan per kapita riil
Sementara itu, cara menghitung pendapatan per kapita secara riil adalah dengan menggunakan indikator PNB harga konstan. Sebagai penjelas, PNB harga konstan ini diperoleh dari nilai pendapatan perkapita pada tahun acuan tertentu. Jadi rumus pendapatan per kapita riil sebagai berikut:
Pendapatan per kapita riil = Produk Nasional Bruto Harga Konstan : Jumlah Penduduk
Sebut misal, negara B pada 2021 memiliki penduduk sebanyak 150 juta orang. Lalu, acuan perhitungan PNB tertinggi pada 2015 mencapai 3.000 triliun. Maka, pendapatan per kapita negara ini mencapai 30 juta per orang.
Fungsi pendapatan per kapita
Seperti disinggung di awal, pendapatan per kapita merupakan tolok ukur dalam menilai kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Indikator tersebut tentu memiliki sejumlah fungsi lain, berikut di bawah ini, dikutip dari pelbagai sumber.
- Mengetahui tingkat kemakmuran
Pendapatan per kapita menjadi petunjuk atas tingkat kemakmuran masyarakat. Itu terjadi karena dalam perhitungannya pendapatan per kapita melibatkan penghasilan masyarakat
- Menggambarkan situasi ekonomi negara
Negara bisa melihat pendapatan per kapita untuk menilai situasi ekonomi yang terjadi, termasuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya
- Membuat kebijakan di masa mendatang
Pemerintah dapat mempertimbangkan indikator pendapatan per kapita untuk mengambil kebijakan di masa mendatang. Kebijakan tersebut tentu disesuaikan dengan kondisi ekonomi, serta diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.