FINANCE

Tahun Lalu BNI Salurkan Rp117 Triliun Pembiayaan Berkelanjutan UMKM

BNI targetkan outstanding kredit ESG Rp199,6 triliun.

Tahun Lalu BNI Salurkan Rp117 Triliun Pembiayaan Berkelanjutan UMKMIlustrasi Wondr BNI/Dok BNI
10 February 2025

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) melaporkan telah menyalurkan Rp117 triliun pembiayaan berbasis ESG atau environmental, social, and governance ke sektor yang terkait dengan pemberdayaan sosial dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada 2024.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, mengatakan pembiayaan ESG yang disalurkan tersebut merupakan bukti komitmen BNI dalam memberdayakan sektor UMKM. 

BNI pun akan meyalurkan pembiayaan korporasi kepada beberapa proyek seperti industri pupuk dan industri ketenagalistrikan melalui skema sustainabilty linked loan maupun green loan

“Besarnya pembiayaan ESG di BNI membuktikan keseriusan kami dalam mendukung target pemerintah menuju net zero emission maupun program-program prioritas lainnya,” kata Okki dalam siaran pers, dikutip Senin (10/1). 

Bank milik negara ini juga mendukung pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan melalui penyaluran dana senilai Rp32,4 triliun. 

Di samping itu, pada 2024 BNI memiliki portofolio pada sektor energi terbarukan dengan nilai mencapai Rp13 triliun, serta pembiayaan lain terkait air berkelanjutan dan manajemen limbah air Rp25,1 triliun.

Sisanya yang sebesar Rp2,9 triliun disalurkan kepada sektor yang terkait upaya pengurangan polusi.

Dengan demikian, BNI telah meningkatkan total pembiayaan berkelanjutannya dari Rp181,1 triliun pada 2023 menjadi Rp190,5 triliun hingga akhir 2024. 

Menurut Okki, pencapaian tersebut menunjukkan BNI terus berkomitmen menginternalisasi prinsip-prinsip keberlanjutan serta memitigasi dampak perubahan iklim. 

“Green Ekonomi merupakan salah satu komitmen jangka panjang BNI dan kami berupaya untuk berkontribusi dalam pembiayaan proyek-proyek hijau untuk mewujudkan Indonesia berwawasan lingkungan di masa depan,” ujarnya.

Perusahaan tersebut menetapkan sejumlah persyaratan bagi debitur yang menjalankan usaha dalam kategori kegiatan usaha berkelanjutan (KKUB) sesuai regulasi yang berlaku.

KKUB mencakup kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) dan kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Persyaratan untuk KKUB mencakup jenis proyek yang dibiayai, berikut dengan persyaratan sertifikasi atau pun validasi saat ini.

“Implementasi ESG menjadi fokus kami dalam menyalurkan pembiayaan sekaligus menegaskan posisi kami sebagai pionir dalam implementasi keuangan berkelanjutan,” kata Okki.

BNI menargetkan kredit sektor berkelanjutan akan tetap tumbuh dengan proyeksi outstanding kredit Rp199,67 triliun pada akhir 2025

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.