Allianz Life Bidik Pertumbuhan Premi Double Digit pada 2023
Ini strategi Allianz Life capai pertumbuhan bisnis.
Jakarta,FORTUNE- Di tengah ketidakpastian industri asuransi jiwa, PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Indonesia) optimistis dapat meningkatkan pendapatan premi hingga double digit hingga akhir 2023.
Business Director Allianz Life Indonesia, Bianto Surodjo, menyatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi termasuk pembuatan produk baru.
Premi Allianz Life hingga semester I-2023 sendiri mencapai Rp6,95 triliun.
“Kami berpikir bahwa pertumbuhan [premi] double digit itu sesuatu yang entitlement yang kita bisa dapatkan,” ujar Bianto kepada media saat konferensi pers bertajuk Siapkan Legacy untuk Masa Depan, di Jakarta, Selasa (8/8).
Perkuat agen dan bancassurance
Bianto mengatakan sejumlah strategi yang akan dilakukan. Salah satunya, meningkatkan distribusi produk melalui jalur keagenan. Tercatat, Allianz Life memiliki 60.000 agen asuransi berusaha menjangkau secara efektif seluruh segmen yang melingkupi masyarakat di Indonesia.
Selain itu, pihaknya juga memperkuat lini bisnis bancassurance dengan menjalin kerja sama dengan 14 bank sebagai mitra untuk menyediakan layanan asuransi.
Bianto mengungkapkan sejumlah bank yang telah berkerja sama di antaranya HSBC, Maybank, BTPN, dan OCBC.
Luncurkan produk LegacyPro
Strategi lainnya yang dilakukan perseroan ialah meluncurkan produk LegacyPro yang merupakan asuransi jiwa tradisional yang akan memberikan perlindungan hingga usia 100 tahun.
Chief Product Officer Allianz Life Indonesia, Himawan Purnama, menjelaskan bahwa LegacyPro memberikan manfaat booster untuk meningkatkan uang pertanggungan hingga 150 persen pada saat tertanggung mencapai usia 75.
Keunggulan lainnya adalah produk ini menyediakan manfaat pembebasan premi asuransi dasar (waiver) jika tertanggung terdiagnosis salah satu dari 77 kondisi penyakit kritis. Nasabah dapat memilih opsi masa pembayaran premi 5, 10, dan 15 tahun sesuai dengan kebutuhan.
"Dengan LegacyPro, nasabah tidak perlu khawatir karena anak dan keluarga tercinta yang ditinggalkan akan menerima manfaat warisan pasti yang bisa digunakan untuk mewujudkan mimpi dan rencana di masa depan," kata Himawan.
Dari survei yang dilakukan Allianz Indonesia kepada lebih dari 2.700 nasabah dengan SES kelas menengah, diketahui bahwa kekhawatiran terbesar selain urusan kesehatan adalah tidak dapat memberikan warisan bagi anak atau pasangan.
Sebanyak 83 persen responden sudah menyadari dan menganggap bahwa mempersiapkan warisan atau legacy merupakan hal yang penting bagi mereka, dan 81 persen responden sudah mulai mempersiapkan perencanaan warisan tersebut.
Kemudian, 96 persen responden memahami bahwa asuransi merupakan salah satu alternatif produk untuk tujuan perencanaan lwarisan.