FINANCE

APNI Ungkap Tantangan Perusahaan Nikel Dalam Hilirisasi

Ada kesenjangan ekonomi dari penerapan hilirasi.

APNI Ungkap Tantangan Perusahaan Nikel Dalam HilirisasiPembangunan proyek hilirisasi batu bara jadi Dimetil Eter (DME) di Muara Enim, Sumatra Selatan, diperkirakan mendatangkan investasi. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
23 January 2025

Fortune Recap

  • Pemerintahan Prabowo-Gibran mendorong hilirisasi nikel untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen.
  • Namun, perusahaan nikel Indonesia dihadapi tantangan sertifikasi ESG untuk masuk ke wilayah Eropa.
  • Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menegaskan perlunya mencari solusi bersama dengan menggandeng Responsible Mining Initiatives (RMI), Nickel Institute.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemerintahan Prabowo-Gibran terus mendorong program Hilirisasi Nikel untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Namun demikian, hilirisasi nikel ini berpotensi memberikan spill over effect pada rantai pasok industri-industri pendukung, terutama industri smelter. 

Menanggapi kondisi itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan nikel Indonesia. 

Salah satunya sertifikasi ESG yang wajib dimiliki nikel apabila memasuki wilayah Eropa. Padahal, Indonesia belum memiliki regulasi ESG untuk minerba. Tantangan ini senada dengan hasil studi Koaksi Indonesia yang menunjukkan bahwa hilirisasi nikel berimplikasi terhadap risiko bisnis. 

"Standar keberlanjutan tertentu yang diterapkan di negara Amerika Serikat dan Uni Eropa misalnya akan menyebabkan nikel Indonesia sulit menembus dua pasar itu," kata Meidy melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (23/1). 

Dengan situasi saat ini, Meidy dan APNI menegaskan perlunya mencari solusi bersama. Salah satunya dengan menggandeng Responsible Mining Initiatives (RMI), Nickel Institute. 

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.