FINANCE

Asbisindo Incar Potensi Devisa Rp200 Triiun dari Haji & Umroh

Market share bank syariah RI capai 8%.

Asbisindo Incar Potensi Devisa Rp200 Triiun dari Haji & UmrohIlustrasi ibadah haji/Pixabay
23 July 2024

Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) terus mendorong penguatan ekosistem haji dan umrah. Dengan jaringan bank syariah, pihaknya juga mengincar potensi devisa dari segmen haji dan umroh yang diperkirakan tembus Rp200 triliun. 

Ketua Asbisindo Hery Gunardi menyebut, langkah ini selaras dengan rencana pemerintah yang ingin mengejar potensi devisa yang bisa dibawa masuk ke Indonesia dari kegiatan haji dan umrah. 

“Asbisindo berupaya mendukung pemerintah dari sisi penguatan ekonomi syariah, dimana salah satu prinsip pengelolaan syariah adalah memberikan kemaslahatan yang seluas-luasnya bagi Masyarakat,” ujar Hery Gunardi melaui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (23/7). 

Masyarakat muslim keluarkan Rp65 triliun setiap tahunnya untuk haji & umroh

Jemaah haji yang dilayani Garuda Indonesia.
Jemaah haji yang dilayani Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Hery mengatakan setiap tahunnya masyarakat Muslim Indonesia mengeluarkan sekitar Rp65 triliun lebih untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci. Hery menegaskan potensi ini harus dicermati secara ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.  

Sebelumnya, Menteri Agama menyatakan, pada tahun 2024 Indonesia menjadi negara pengirim delegasi haji terbesar di dunia dengan kuota 241 ribu jemaah yang terdiri atas 221 ribu kuota haji normal dan 20.000 kuota tambahan. 

Lebih lanjut, Hery mengatakan, seiring dengan kondisi tersebut, kinerja keuangan perbankan syariah menunjukkan ketahanan yang baik. Pada posisi Februari 2024, Rasio CAR Bank Umum Syariah sudah mencapai angka 25,35 persen. Sementara itu fungsi intermediasi perbankan Syariah juga berjalan dengan baik. 

Market share bank syariah RI capai 8%

Ilustrasi pegawai Bank Mega Syariah tengah melayani nasabah/Dok. Bank Mega Syariah

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.