Ada Inflasi Medis, AXA Financial Catatkan Tetap Tumbuh Double Digit
Inflasi medis Indonesia capai 13,6%.
Jakarta, FORTUNE - Axa Financial Indonesia (AFI) masih mencatatkan pertumbuhan bisnis yang solid hingga pertengahan tahun 2024 di tengah perlambatan industri Asuransi Jiwa nasional.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Direktur AXA Financial Indonesia, Niharika Yadav saat menghadiri peluncuran produk AXA Health Protector di Jakarta (9/9). Ia mengaku bersyukur bisnis AXA Financial masih tumbuh solid di tengah Inflasi Medis Indonesia yang cukup tinggi.
“AXA Financial Indonesia berada di jalur pertumbuhan yang tepat. Saya dapat memberitahu, pertumbuhannya sudah mencapai dua digit. Itu sangat bagus karena menurut saya pasar sedang turun,” kata Niharika Yadav.
Inflasi medis Indonesia capai 13,6%
Berdasarkan Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) 2021 hingga 2023, Indonesia mengalami peningkatan inflasi medis hingga mencapai 13,6 persen pada tahun 2023. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi Asia sebesar 11,5 persen dan bahkan melebihi inflasi ekonomi di angka 3,3 persen per Agustus 2023.
Survei Global Medical Trends 2024 yang dirilis oleh Willis Tower Watson menyatakan bahwa Indonesia dianggap sebagai salah satu dari tiga negara di Asia Pasifik dengan inflasi biaya kesehatan tertinggi di dunia, setelah Filipina dan Malaysia. Hal ini mengakibatkan layanan kesehatan terbaik menjadi sulit untuk dijangkau oleh masyarakat.
“Situasi kenaikan inflasi medis berdampak secara langsung terhadap kenaikan klaim asuransi. Kami sadar bahwa kondisi ini menjadi beban bagi nasabah kami,” katanya.
Meski demikian, AFI selalu berupaya menyediakan solusi perlindungan kepada masyarakat Indonesia agar lebih banyak orang dapat merasakan manfaat dari asuransi. Melalui peluncuran produk AXA Health Protector, nasabah akan mendapatkan perlindungan kesehatan terbaik dengan premi yang lebih terkendali ditengah kemungkinan kenaikan premi di masa depan.
Rasio klaim asuransi kesehatan capai 105,7%
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), rasio klaim terhadap premi asuransi kesehatan mencapai 105,7 persen pada semester I tahun 2024. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, yakni 103,7 persen
Sementara itu, klaim asuransi kesehatan pada periode semester I 2024 meningkat 26 persen hingga Rp5,96 triliun, di mana hal ini berdampak besar pada industri asuransi jiwa di Indonesia. Peningkatan ini mencerminkan semakin banyak orang yang memanfaatkan layanan asuransi jiwa untuk kebutuhan medis.
AXA Health Protector memberikan kenyamanan bagi siapapun, termasuk orang dengan riwayat medis yang tidak perlu khawatir karena mereka masih bisa mengajukan dan mendapatkan kesempatan atas perlindungan kesehatan.
AXA Health Protector juga menyediakan perlindungan bagi siswa yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Kemudahan ini diperkuat melalui fitur XtraSave yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dengan premi yang lebih kompetitif dan kenaikan premi yang lebih mudah dikendalikan. Selain itu, seluruh pelanggan yang tidak mengajukan klaim selama dua tahun berturut-turut, baik yang memiliki fitur XtraSave atau tidak, akan mendapatkan diskon premi sebesar 10 persen. Produk ini juga menawarkan limit tahunan tinggi mencapai Rp30 miliar juga premi yang terkendali dan terjangkau lewat fitur inovatif XtraSave.
“Kami juga membuka kesempatan kepada nasabah yang memiliki riwayat medis dan hingga usia 80 tahun untuk bisa memiliki perlindungan kesehatan ini. Kami berharap produk ini dapat membuat lebih banyak masyarakat Indonesia bisa merasakan manfaat asuransi,” tutup Niharika Yadav.