Jakarta, FORTUNE - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkomitmen untuk terus memberi dukungan kepada pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembagian Dividen yang atraktif.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan, kinerja perseroan yang positif turut mendorong mengalokasian dividen. Untuk itu, Perseroan berharap dapat terus membukukan pertumbuhan berkualitas guna menghasilkan return yang optimal dalam jangka panjang.
“Kami bersyukur memiliki kemampuan untuk terus melakukan pembagian dividen yang atraktif. Pembagian dividen merupakan bagian dari upaya kami untuk membantu pemerintah sekaligus mengapresiasi para pemegang saham,” kata Royke melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (29/11).
Ia menambahkan, kisaran dividen tahun depan akan berkisar dengan dividen payout tahun sebelumnya. Adapun rasio pembayaran dividen (Dividen Payout) BNI untuk tahun buku 2022 telah meningkat menjadi 40 persen atau mencapai Rp4,39 triliun, dari sebelumnya sebesar 25 persen untuk tahun buku 2021.
Himbara topang penerimaan negara
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan mencatat pendapatan negara hingga periode Oktober 2023 mencapai Rp2.240,1 triliun atau tumbuh 2,8 persen. secara tahunan (YoY).
Dari nilai tersebut, Rp74,1 triliun di antaranya didapatkan dari setoran dividen BUMN yang umumnya ditopang oleh himpunan bank milik negara (HIMBARA).
Royke menjelaskan, indikator keuangan BNI juga dalam kondisi yang sehat. Rasio kecukupan permodalan (CAR) perseroan dapat dijaga di level 21,9 persen per September 2023, meningkat dari 18,9 persen pada periode yang sama tahun lalu serta jauh di atas persyaratan minimum sebesar 13,8 persen.
Royke menambahkan, BNI tetap mampu menggenjot investasi yang tercermin dari kenaikan bujet belanja modal (Capital Expenditure) untuk 2023 sebesar 70 persen YoY, serta rencana tambahan penyertaan modal beberapa perusahaan anak yang telah masuk dalam rencana bisnis di tahun ini.
“Dengan outlook pertumbuhan bisnis yang positif sebagai hasil dari strategi pertumbuhan yang prudent dan berkualitas, maka kami percaya laba akan terus menguat sehingga penguatan modal akan dapat terus terjadi secara organik,” pungkas Royke.