FINANCE

BRI Ungkap Strategi Tumbuhkan Dana Murah

Digitalisasi dan Pembentukan Ekosistem jadi Kunci Dana Murah

BRI Ungkap Strategi Tumbuhkan Dana MurahBRI Tower. (Dok. BRI)
04 November 2021

Jakarta, FORTUNE – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kian agresif untuk meningkatkan komposisi dana murah/CASA (Current Account Saving Account) dengan tujuan agar pengelolaan dana perseroan semakin efisien. 

Hingga akhir September 2021, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI mencapai Rp1.135,31 triliun,  di mana 59,60 persen di antaranya merupakan dana murah. Pencapaian ini lebih baik dibandingkan CASA periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 59,02 persen. 

Direktur Konsumer BRI Handayani-pun mengungkapkan strategi bisnisnya  untuk terus meningkatkan komposisi dana murah secara konsisten. Handayani menyatakan, straregi bisnisnya tak lepas dari digitalisasi dan pembentukan ekosistem. 

Digitalisasi sistem

BRI terus mendorong transaksi melalui penguatan payroll integrated system serta B2B platform on boarding seperti Junio Smart, BRIMOLA, BRISmart dan BRIStore. 

“Kami terus berinovasi untuk menciptakan CASA berbasis transaksi dengan menjadi sumber pembayaran pada  platform ekosistem digital. Di antaranya melalui pembukaan rekening digital saving yang saat ini tumbuh 460 persen dibanding tahun lalu, serta upgrade fitur Super Apps BRImo,” kata Handayani melalui keterangan resminya beberapa waktu lalu. 

Pembentukan ekosistem

Strategi lain yang memberikan dampak signifikan terhadap pencapaian dana murah BRI yakni penetrasi perseroan kepada ekosistem pembayaran yang menjadi preferensi nasabah. Hal tersebut bisa disumbang melalui penerapan QRIS dalam Agen BRILink.

Menurutnya, BRI terus melakukan perluasan kolaborasi dengan payment gateway serta principal internasional untuk meningkatkan jumlah merchant baru. BRI juga terus meningkatkan sales volume transaksi serta dana murah dari merchant.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.