Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) menargetkan penyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk UMKM senilai Rp4,4 triliun hingga akhir tahun 2023.
Dalam realisasinya, KUR Bank BTN untuk para wiraswasta tersebut terpantau mengalami lonjakan sebesar 123,10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Juni 2023.
Corporate Secretary Bank BTN Ramon Armando mengatakan, BTN bakal terus mendorong bisnis pelaku UMKM agar dapat bersaing di pasar global.
Bank BTN boyong produk UMKM ke China
Selain menyokong pembiayaan melalui KUR, Bank BTN juga memfasilitasi UMKM binaan perseroan untuk menjual produk lokal ke pasar China. Adapun, UMKM yang dikirim Bank BTN ke China merupakan binaan dari Rumah BUMN BTN KC Yogyakarta.
Para UMKM tersebut memamerkan produk unggulannya melalui kegiatan China ASEAN EXPO 2023 di Nanning Internasional Conference and Exhibition. Ramon menjelaskan, produk yang dijual UMKM binaan Bank BTN yakni perlengkapan rumah tangga berbahan dasar eceng gondok serta daun pandan. Selain itu, UMKM tersebut juga menjual tas dengan teknik pewarnaan kain alami.
“Kami mengapresiasi Kementerian BUMN yang mewadahi para UMKM untuk Go China. Kami berharap upaya ini dapat membuat produk UMKM Indonesia juga diminati di pasar China, terutama karena keunikan dan kreativitasnya,” jelas Ramon dalam keterangan tertulisnya yang dikutip di Jakarta, Jumat (22/9).
Menteri BUMN Erick Thohir melalui staf khususnya, Arya Sinulingga, menyebutkan bahwa keterlibatan UMKM dalam pasar global perlu ditingkatkan agar target ekspor tercapai.
"Pameran ini sekaligus menjadi wadah bagi UMKM untuk melakukan business matching dengan pengusaha dari berbagai negara di ASEAN, tentunya ini bisa membantu UMKM semakin melebarkan sayapnya di pasar global,” tambah Arya.
Seperti diketahui, Rumah BUMN merupakan wadah untuk mendukung pengembangan UMKM di Indonesia melalui berbagai inisiatif maupun sinergi dengan instansi atau lembaga lainnya.
China ASEAN EXPO 2023 merupakan pameran hasil kesepakatan pada KTT China ASEAN ke-7 di bulan Oktober 2003 dalam kerangka kerja perdagangan ekonomi China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA). Kegiatan ini menjadi komitmen Indonesia untuk menjalin kerja sama perdagangan dan investasi dengan China dan negara ASEAN lainnya.