Bunga Acuan BI Stabil, Bagaimana Tren Bunga Kredit & Simpanan?
Bunga kredit stabil, bunga simpanan naik, ini rinciannya.
Jakarta, FORTUNE - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) terpantau tetap stabil di level 5,75 persen sejak kenaikan terakhir pada Januari 2023 lalu hingga Juni 2023. Kondisi tersebut diyakini memengaruhi pergerakan bunga kredit dan simpanan perbankan serta intermediasinya.
Berdasarkan data analisis uang beredar BI pada Mei 2023, suku bunga kredit sebesar 9,37 persen atau stabil bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. "Pada Mei 2023 suku bunga simpanan tercatat meningkat, sedangkan suku bunga kredit tercatat stabil," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dikutip Selasa (27/6).
Bunga simpanan naik untuk tenor 1 hingga 12 bulan
Erwin menjelaskan, suku bunga simpanan berjangka tercatat meningkat pada hampir seluruh tenor, yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, masing-masing sebesar 4,20 persen, 4,51 persen, 4,71 persen, dan 5,02 persen pada Mei 2023.
Level tersebut naik bila dibandingkan dengan posisi April 2023 tercatat masing-masing sebesar 4,14 persen, 4,44 persen, 4,66 persen dan 4,97 persen. Sementara itu, untuk suku bunga tenor 24 bulan tercatat stabil sebesar 5,33 persen pada bulan laporan.
Kondisi tersebut cukup memengaruhi penghimpunan DPK pada Mei 2023 tercatat Rp7.765,7 triliun, atau tumbuh 6,9 persen (yoy) setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,0 persen (yoy). Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK Korporasi sebesar 11,3 persen (yoy) dan Perorangan 3,5 persen (yoy).
Pada Mei 2023, giro tercatat tumbuh 10,0 persen yoy, setelah bulan sebelumnya tumbuh 14,8 persen (yoy). Di sisi lain, tabungan tumbuh sebesar 2,9 persen (yoy), setelah tumbuh 2,6 persen (yoy) pada April 2023.
Ditopang investasi, kredit perbankan tumbuh 9,4%
Dalam laporan tersebut, BI juga mencatat penyaluran kredit pada Mei 2023 sebesar Rp6.561,2 triliun, atau tumbuh 9,4 persen (yoy), leboh tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,1 persen (yoy).
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada Mei 2023 paling tinggi disumbangkan oleh Kredit Investasi (KI) yang mencapai Rp1.718 triliun, tumbuh 11,6 persen (yoy) atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 9,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. BI memandang, pertumbuhan itu terutama bersumber dari sektor Industri Pengolahan serta sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan.
Untuk Kedit Modal Kerja (KMK) mencapai Rp2.960 triliun tumbuh 8,0 persen (yoy) pada Mei 2023, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 7,1 persen (yoy). Perkembangan KMK bersumber dari sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan yang tumbuh 28,1 persen (yoy) pada bulan laporan.
Sedangkan utuk kredit konsumsi mencapai Rp1.881 triliun, tumbuh 9,7 persen (yoy) pada Mei 2023, setelah tumbuh 8,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Hal ini terutama didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna.