Ditopang Pendapatan Bunga,Laba Bersih Bank Permata Naik 64%
Didorong KPR, kredit Bank permata tumbuh 8,7%.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Permata Tbk (PermataBank) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp2 triliun atau tumbuh 64 persen Year-on-Year (YoY). Pertumbuhan laba bersih ini dikontribusi dari pendapatan operasional sebesar Rp11,5 triliun atau tumbuh sebesar 13,2 persen YoY didukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 14,4 persen YoY.
"Tahun 2022 kami memanfaatkan momentum-momentum yang memperkuat posisi PermataBank," kata Direktur Utama PermataBank, Meliza M. Rusli melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (23/2).
Didorong KPR, kredit Bank permata tumbuh 8,7%
Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, dukungan Bank dalam penyaluran kredit kepada masyarakat juga tumbuh 8,7 persen YoY menjadi sebesar Rp136,3 triliun. Kredit tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 10,3 persen dan 12,6 persen.
"Bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat perlambatan ekonomi global yang disertai dengan peningkatan suku bunga global dan secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap risiko kredit inheren," kata Meliza.
Di sisi lain, rasio NPL gross di akhir bulan Desember 2022 terjaga pada level 3,1 persen membaik dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021 sebesar 3,2 persen.
Rasio NPL net yang mencerminkan prudensi dalam pembentukan cadangan kerugian kredit juga mengalami perbaikan menjadi 0,4 persen dibandingkan dengan 0,7 persen di akhir Desember 2021 lalu, yang mana rasio NPL coverage terjaga baik di kisaran 240 persen.
"Bank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset," kata Meliza.
Simpanan nasabah tumbuh 8,8%
Dari sisi penghimpunan dana, simpanan nasabah Bank Permata tercatat meningkat sebesar 8,8 persen YoY menjadi Rp 195,6 triliun. Hal ini terutama dikontribusi dari pertumbuhan giro dan tabungan sebesar 16,8 persen YoY.
"Ini sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang di tengah-tengah tren kenaikan suku bunga pasar," kata Meliza.
Selain itu, Meliza menyatakan, biaya dana yang efisien akan memperkuat posisi Bank Permata dalam menyalurkan kredit perbankan dengan suku bunga yang bersaing. Sejalan dengan hal ini, rasio CASA Bank meningkat menjadi 58 persen, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar 54 persen.
Selain itu, PermataBank juga mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 8,8 persen YoY menjadi sebesar Rp255,1 triliun. Rasio permodalan CAR Bank Permata dan CET-1 masing-masing sebesar 34,2 persen dan 25,7 persen. Hal ini menjadi modal bagi Bank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik.