Jakarta, FORTUNE - Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada Desember 2023 tercatat sebesar 3,8 persen secara year on year (yoy) atau mencapai Rp8.234,2 triliun. Pertumbuhan itu stagnan atau sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan paling rendah dicatat oleh tabungan yang tumbuh melambat sebesar 2,0 persen (yoy), setelah tumbuh 2,6 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
"Perkembangan DPK dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK Korporasi sebesar 5,0 persen (yoy) dan Perorangan 3,2 persen (yoy)," kata Erwin melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (23/1).
Sementara itu, untuk tingkat suku bunga simpanan berjangka meningkat pada tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, masing-masing sebesar 4,71 persen, 5,26 persen, 5,52 persen dan 5,74 persen pada Desember 2023. Level tersebut bergerak naik setelah pada November 2023 masing-masing tercatat sebesar 4,50 persen, 5,00 persen, 5,32 persen, dan 5,37 persen.
Kredit tumbuh signifikan 10,3%
Di sisi lain, penyaluran Kredit pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp7.044,8 triliun, atau tumbuh signifikan 10,3 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,7 persen (yoy).
Pencapaian itu sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada debitur korporasi 11,6 persen (yoy) dan debitur perorangan 9,0 persen (yoy).
"Kredit Konsumsi (KK) tumbuh sebesar 8,9 persen pada Desember 2023, terutama didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna,” jelas Erwin.
Di sisi lain, suku bunga kredit tercatat menurun. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit sebesar 9,25 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,29 persen.