Ekonom Citi Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,2% di 2025, Ini Katalisnya
Ini penyebab ekonomi loyo di pertengahan 2024.
Jakarta,FORTUNE - Ekonomi Indonesia diprediksi masih akan tumbuh positif kisaran 5,1 persen hingga 5,2 persen di tahun 2025 mendatang. Kondisi itu didorong oleh sejumlah faktor, salah satunya penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Proyeksi itu disampaikan oleh Chief Economist Citibank Indonesia, Helmi Arman dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/8). Menurutnya, kondisi investasi dalam negeri masih sangat stabil yang mendorong perekonomian nasional.
“Pertumbuhan Ekonomi mungkin akan lebih didorong oleh peningkatan investasi. Pergantian pemimpin sudah selesai, sehingga siklus investasi akan meningkat dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Helmi.
Ini penyebab ekonomi loyo di pertengahan 2024
Di sisi lain, Ia tak memungkiri bahwa ekonomi sempat melambat di kuartal II-2024 lantaran tertahan oleh penurunan belanja pemerintah usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kondisi itu juga diikuti oleh sentimen "wait and see" dari para investor untuk menunggu hasil kebijakan Presiden baru serta selesainya tahapan Pilkada serentak di tahun 2024 ini.
“Pertumbuhan investasi yang selama tahun pemilu agak relatif tertahan,” katanya.
Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia sempat mengalami perlambatan di kuartal II-2024 dengan pertumbuhan 5,05 persen. Kondisi itu lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I-2024 yang sebesar 5,11 persen.
BI diprediksi turunkan bunga acuan di September 2024
Di sisi lain, Citi Indonesia juga memproyeksikan adanya pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia pada September 2024. Menurutnya, bank sentral hanya menurunkan suku bunga acuan satu kali di sisa tahun 2024.
"Kami memperkirakan suku bunga kebijakan BI-Rate akan mulai turun di bulan September tahun ini sebesar 25 basis poin," kata Hilmi.
Tak hanya itu, kondisi itu akan merembet kepada penurunan suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk tenor 12 bulan. Seperti diketahui, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode Juli 2024 telah memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25 persen.