Gandeng 142 RS, Prudential Indonesia Luncurkan PRUPriority Hospitals
Inflasi kesehatan masih bayangi klaim asuransi kesehatan.
Jakarta, FORTUNE – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menggandeng 142 rumah sakit (RS) dan fasilitas kesehatan yang tersebar di 20 provinsi dalam menghadirkan inovasi PRUPriority Hospitals. Inovasi ini diluncurkan sebagai tanggapan yang responsif terhadap dinamika kebutuhan masyarakat, kondisi pasar, dan biaya kesehatan dari masa ke masa.
President Director Prudential Indonesia, Michellina Laksmi Triwardhany menjelaskan, inovasi tersebut dihadirkan bertepatan dengan ulang tahun Prudential Indonesia ke 28 tahun yang membuktikan langkah nyata dalam melindungi semua generasi masyarakat Indonesia, melalui inovasi layanan dan produk.
“Ini menjadi bagian dari komitmen dalam menjaga kepercayaan nasabah, seraya mendukung upaya pemerintah untuk mempertegas transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi pelayanan kesehatan, khususnya terkait proses verifikasi klaim jaminan kesehatan,” jelas Wanita yang akrab dipanggil Dhany saat peluncuran produk di Hotel JW Marriot Jakarta, Selasa (7/11).
Dhany menambahkan, tujuannya dari peluncuran produk ini adalah memberikan nasabah peluang terbaik untuk meraih manfaat kesehatan terdepan dan berkesinambungan atas polis asuransi yang dimiliki. Adapun secara khusus, PRUPriority Hospitals hadir untuk memberikan kualitas proteksi unggul dan menyeluruh, yakni dengan memberikan nilai lebih kepada nasabah berupa efektivitas proses persetujuan klaim, transparansi estimasi biaya perawatan yang sesuai dengan jalur klinis di rumah sakit, serta peningkatan mutu layanan kesehatan berbasis bukti medis.
Inflasi kesehatan masih bayangi klaim asuransi kesehatan
Di sisi lain, Dhany juga mengingatkan tantangan inflasi biaya medis yang terjadi di Indonesia. Dikutip dari laporan survei terkini oleh Mercer Marsh Benefits, biaya kesehatan di Indonesia diprediksi terus meningkat hingga 13,6 persen di tahun 2023 ini.
“Prediksi tersebut bahkan melebihi proyeksi inflasi medis di Asia sebesar 11,5 persen, dan juga melebihi inflasi keuangan Indonesia di tahun 2022 sebesar 5,5 persen,” kata Dhany.
Di samping itu, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut adanya kenaikan signifikan hingga 35,3 persen pada pembayaran klaim asuransi kesehatan di Semester I tahun 2023. Tak hanya itu, tantangan lainnya yang terjadi di Indonesia ialah belum diberlakukannya kebijakan nasional mengenai tarif layanan medis maksimal. Hal-hal tersebut mendorong potensi peningkatan biaya pengobatan, dan juga mengakibatkan potensi perbedaan tarif perawatan.