Industri DPLK Kelola Aset Rp114 Triliun pada 2021
Pluang perkenalkan inovasi produk dana pensiun.
Jakarta, FORTUNE - Industri Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) hingga akhir 2021 telah mengelola aset Rp114 triliun dengan lebih dari 3,1 juta peserta. Seperti diketahui, dana pensiun merupakan investasi jangka panjang yang disiapkan sejak muda.
Namun, bila dibandingkan dengan jumlah pekerja di sektor formal yang mencapai 56 juta dan informal 70 juta, angka kepesertaan DPLK tergolong masih rendah. Oleh karena itu, peningkatan literasi masih harus dikuatkan. Nantinya literasi terkait layanan dana pensiun juga akan berdampak positif pada jumlah peserta layanan dana pensiun di Indonesia.
Hal tersebut terungkap dalam Rakernas Perkumpulan DPLK (PDPLK) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertajuk “Optimalisasi Pemasaran dan Edukasi DPLK dalam Memfasilitasi Kebutuhan Program Pensiun Pekerja di Indonesia” pada 9-11 Juni lalu. Rakernas PDPLK ini juga dihadiri oleh Kepala Departemen IKNB OJK Ahmad Nasrullah dan Ketua Umum PDPLK Nur Hasan Kurniawan.
"Rakernas ini merupakan wadah koordinasi para pelaku industri DPLK agar mampu menjaga pertumbuhan yang bagus selama ini," ujar Kepala Departemen IKNB OJK Ahmad Nasrullah melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat (17/6).
Pluang perkenalkan inovasi produk dana pensiun dengan digitalisasi
Para pelaku industri DPLK juga diimbau untuk fokus dalam pengembangan produk melalui digitalisasi akses layanan dana pensiun untuk mempermudah akses menjadi peserta dana pensiun.
Pada momen ini Pluang berkesempatan memperkenalkan inovasi produk dana pensiun berbasis teknologi yang dapat meningkatkan daya tarik layanan dana pensiun untuk masyarakat Indonesia.
Director of Business Development and Partnerships Pluang Andreas Agung Hendrawan menuturkan pentingnya memiliki strategi finansial menjelang masa pensiun.
"Dengan menentukan tujuan pensiun sedari dini dan mengenal bentuk investasi di platform digital, para peserta dana pensiun bisa memiliki pilihan lebih luas untuk mendiversifikasi aset investasinya dan memilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko masing-masing," kata Andreas.
Digitalisasi jadi agenda penting DPLK
Sementara itu, Ketua Umum DPLK Nur Hasan Kurniawan menekankan bahwa dukungan teknologi dan edukasi menjadi agenda penting bagi para pelaku industri DPLK.
"Digitalisasi DPLK memang jadi keharusan di tengah era digital seperti sekarang. Perkumpulan DPLK sangat mendukung realisasi kemudahan akses DPLK melalui digitalisasi program pensiun yang berbasis teknologi," pungkas Nur Hasan.