Upaya BNI, BCA hingga CIMB Niaga Dukung Keuangan Berkelanjutan
Ada banyak kredit dikucurkan untuk proyek berkelanjutan.
Jakarta,FORTUNE - Keberlanjutan atau sustainability kini makin menjadi perhatian masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai negara yang telah meratifikasi Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemerintah Indonesia terus mendorong partisipasi berbagai sektor dalam merealisasikan target SGDs di Indonesia.
Salah satu sektor yang aktif mendukung penerapan agenda tersebut yaitu sektor keuangan, termasuk perbankan melalui inisiatif keuangan berkelanjutan (sustainable finance) yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Melalui sustainable finance, industri perbankan menerapkan praktik bisnis yang selaras antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
BCA telah salurkan Rp154,4 triliun kredit berkelanjutan
Upaya inisiatif keuangan berkelanjutan telah dilakukan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA). BCA semakin memperkuat komitmennya untuk mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Pada 2021, penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan mencapai Rp154,4 triliun, naik 20,9 persen YoY, jauh di atas target pertumbuhan 5,5 persen. Nilai ini juga berkontribusi 24,8 persen bagi total portofolio kredit.
"Di antaranya mencakup pembiayaan kepada sektor UKM, pengelolaan sumber daya alam hayati dan lahan yang berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan, produk eco-efficient, pengelolaan air dan air limbah, hingga efisiensi energi,” tutur Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja melalui konfrensi video saat paparan kinerja di Jakarta, Kamis, (28/1).
Upaya lain yang telah dilakukan BCA ialah dengan mendaur ulang bekas kartu debit maupun kredit yang sudah kadaluarsa. Jahja memandang ekonomu keberlanjutan sangatlah penting di era saat ini.
BCA juga turut aktif mendukung upaya pemerintah menanggulangi pandemi, serta senantiasa memprioritaskan keselamatan karyawan dan nasabah. BCA menyesuaikan kebijakan work from home dan mempromosikan “Banking from Home”.
BCA juga melaksanakan program Vaksinasi Gotong Royong bagi karyawan, serta menghadirkan sentra vaksinasi bagi masyarakat di berbagai wilayah melalui kolaborasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. Per Desember 2021, lebih dari 98,5 persen karyawan BCA telah menerima dua dosis atau setidaknya vaksin dosis pertama.
Secara total, BCA telah mendistribusikan vaksin untuk lebih dari 238.000 penerima, baik untuk karyawan dan keluarga maupun masyarakat umum.
Portofolio pembiayaan hijau BNI capai Rp 167,9 triliun di 2021
Sementara itu, pembiayaan segmen hijau juga dilaksanakan oleh bank plat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).
Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada mengatakan, kinerja pembiayaan segmen hijau BNI juga tercatat sangat positif pada 2021. Portofolio hijau tercatat Rp 167,9 triliun atau porsinya setara 28,8 persen dari total portofolio kredit BNI.
Pembiayaan hijau ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan segmen kecil dengan total portofolio mencapai Rp 117 triliun. Adapun, selebihnya digunakan untuk kebutuhan pembangunan ekosistem lingkungan hijau, energi baru terbarukan, serta pengelolaan polusi dan pengelolaan limbah.
“Kinerja pembiayaan hijau yang positif serta didukung kepedulian sosial dan lingkungan yang tinggi, serta praktik Tata Kelola Perusahaan yang unggul, mendorong peningkatan rating ESG BNI dari MSCI menjadi A sejak November 2021," kata David melalui konfrensi video paparan kinerja Kamis (28/1) lalu.
David menambahkan, rating A saat ini menjadi yang tertinggi di antara perbankan Indonesia, sekaligus menegaskan posisi BNI sebagai pioneer dalam implementasi keuangan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir menyampaikan kredit korporasi pada tahun 2021 membukukan pertumbuhan yang positif di mana pertumbuhan tersebut dikontribusikan oleh beberapa sektor ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan yang positif antara lain manufacturing, konstruksi, FMCG, transportasi, dan telekomunikasi.
“Pada tahun ini, kami tetap konsisten untuk ekspansi pada sektor resilience dan sustainable seperti FMCG, Telekomunikasi, dan lainnya. Strategi BNI pada segmen kredit korporasi tersebut antara lain melalui ekspansi kredit yang selektif dengan Fokus pada Top Tier korporasi di industri yang resilience dan sustainable serta memberikan solusi perbankan yang komprehensif kepada client,” ujarnya.
Silvano berpendapat memasuki tahun 2022 terdapat tiga tema kunci ekonomi yang telah masuk ke dalam antisipasi pelaku industri perbankan. Pertama, momentum pemulihan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh optimisme terhadap keberlangsungan program vaksinasi dalam rangka penanganan pandemi.
Upaya CIMB Niaga terhadap inisiatif keuangan berkelanjutan
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), juga mengimplementasikan inisiatif keuangan keberlanjutan dengan melakukan berbagai upaya untuk mendukung penerapan SDGs. CIMB Niaga membangun bisnis yang berkelanjutan dengan melakukan sinergi antara aspek lingkungan hidup, ekonomi, sosial, dan tata kelola ke dalam proses perbankan.
Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei mengatakan, “Dalam menjalankan bisnis, CIMB Niaga tidak sekadar mengejar profit, kami juga berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan dan bumi untuk generasi mendatang," kata Fransiska melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (1/2).
Implementasi keberlanjutan di CIMB Niaga dilakukan melalui lima pilar strategi. Pertama, Tindakan Berkelanjutan (Sustainable Action) yang bertujuan untuk menanamkan prinsip-prinsip keberlanjutan pada kegiatan operasional bank.
Kedua, usaha berkelanjutan (sustainable business) yaitu bagaimana Bank dapat menghasilkan laba dengan prinsip keberlanjutan dan secara bertanggung jawab. Melalui pilar Sustainable Business ini, CIMB Niaga fokus pada dua hal, yaitu memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif.
Fransiska melanjutkan, pilar strategi keberlanjutan yang ketiga, yaitu tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). CIMB Niaga melaksanakan berbagai inisiatif seperti Community Link untuk mengajak partisipasi aktif masyarakat dan karyawan dalam mengajukan ide dan melakukan kegiatan CSR guna memberi nilai tambah bagi masyarakat sekitar.
Pilar keempat, tata kelola dan risiko (governance and risk) diimplementasikan antara lain melalui penetapan visi dan misi keuangan berkelanjutan. Terkait risiko, CIMB Group, termasuk CIMB Niaga, telah berkomitmen untuk tidak lagi membiayai sektor batu bara pada 2040.
Adapun pilar kelima yaitu keterlibatan dan advokasi pemangku kepentingan (stakeholder engagement and advocacy) yang bertujuan untuk meningkatkan awareness dan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan sustainability. Hal ini sesuai dengan prinsip pencapaian SDGs, yaitu no one left behind.
Pilar kelima ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, antara lain sustainability knowledge sharing baik secara internal maupun eksternal, terlibat aktif sebagai anggota Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI).