Klaim Allianz Life Tembus Rp1 triliun, Ini 5 Penyakit Penyumbangnya
Tumbuh 27,6%, laba Allianz Life capai Rp635 miliar.
Jakarta, FORTUNE - PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Indonesia) pada kuartal I tahun 2023 telah membayarkan klaim senilai Rp1 triliun kepada lebih dari 70.000 klaim asuransi jiwa dan kesehatan, dari produk asuransi konvensional dan syariah.
Tercatat, terdapat lima kondisi penyakit kritis yang paling banyak diklaim oleh nasabah periode Januari-Maret 2023. Antara lain ialah kanker, stroke, jantung koroner, serangan jantung pertama, dan gagal ginjal.
Business Director Allianz Life Indonesia, Bianto Surodjo menyatakan, pembayaran klaim adalah moment of truth bagi nasabah, yang mana Allianz Life Indonesia hadir untuk membantu nasabah melewati masa yang menantang dengan kondisi penyakit yang dihadapi.
"Kami selalu memastikan untuk memberikan hak nasabah dengan membayarkan klaim yang legitimate dan sesuai dengan ketentuan polis yang berlaku dan dimiliki oleh nasabah,” kata Bianto Surodjo melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (19/5).
Sementara itu, pada 2022 lalu Allianz Life telah membayarkan klaim Rp4,3 triliun kepada lebih dari 310.000 klaim asuransi jiwa dan kesehatan, baik produk asuransi konvensional dan syariah.
Tumbuh 27,6%, laba Allianz Life capai Rp635 miliar
Sepanjang tahun 2022, Allianz Life juga berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp635,5 miliar, meningkat 27,6 persen secara year on year (yoy). Bianto mengatakan, dalam bisnis selalu ada siklus, demikian pula pada bisnis asuransi. Walaupun tahun 2022 lalu pertumbuhan industri tertahan, namun pihaknya memandang perkembangan bisnis dalam konteks jangka yang lebih panjang.
"Kami percaya bahwa kebutuhan proteksi masyarakat masih sangat besar, sehingga berbagai jenis produk asuransi yang kami tawarkan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut," kata Bianto.
Selain itu, Allianz Life Indonesia juga mencatatkan penjualan premi baru atau APE sebesar Rp3,8 triliun pada tahun 2022, dengan market share sebesar 10,1 persen.
Di tengah volatilitas pasar keuangan, Pendapatan Premi Bruto/PPB (Gross Written Premium/GWP) Allianz Life Indonesia pada 2022 menurun 20,5 persen (yoy) menjadi Rp15,1 triliun. Namun, porsi bisnis baru APE Premi Berkala terhadap total penjualan naik dari 78,7 persen di tahun 2021, menjadi 88 persen di tahun 2022.
Allianz Life Indonesia juga membukukan total aset sebesar Rp41,2 triliun di 2022. Sedangkan untuk kesehatan finansial perusahaan Allianz Life Indonesia yang diukur oleh rasio Risk-Based Capital (RBC) tercatat sebesar 335 persen, jauh di atas ketentuan regulator sebesar 120 persen.
Polis baru Allianz Syariah tumbuh 21,3%
Di sisi lain, Unit Syariah Allianz Life Indonesia (Allianz Syariah) mencatatkan pertumbuhan jumlah polis baru sebesar 21,3 persen dan peningkatan jumlah peserta sebesar 9,2 persen sampai akhir tahun 2022.
"Kami terus memperkokoh landasan untuk mengembangkan bisnis syariah dengan berbagai inovasi dan optimalisasi digital untuk produk serta layanan," kata Achmad K. Permana, Managing Director Sharia Allianz Life Indonesia.
Allianz Syariah juga mencatatkan pembayaran santunan asuransi (klaim) dan manfaat asuransi sebesar Rp789,4 miliar, dimana 69 persen dari jumlah tersebut merupakan santunan asuransi (klaim), sebagai perwujudan dari prinsip tolong-menolong dan berbagi kebaikan antar peserta.