Jakarta, FORTUNE – Penyaluran Kredit Perbankan pada Maret 2024 tercatat tumbuh 11,8 persen secara year on year (yoy). Kredit yang disalurkan saat momen bulan suci Ramadan ini bahkan mencapai Rp7.187,6 triliun.
Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan kredit yang paling tinggi disalurkan pada segmen Kredit Investasi (KI) yang tumbuh 14 persen (yoy) mencapai Rp1.912 triliun. “Terutama bersumber dari sektor industri pengolahan, serta sektor pengangkutan dan komunikasi,” kata Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Jumat (26/4).
Ditopang KPR, kredit konsumsi naik 10%
Sementara itu, pertumbuhan terbesar kedua berasal dari Kredit Modal Kerja (KMK) yang tumbuh sebesar 11,8 persen (yoy) mencapai Rp3.228 triliun. Sedangkan untuk Kredit Konsumsi (KK) mencapai Rp2.047 triliun atau tumbuh sebesar 10,0 persen (yoy) pada Maret 2024, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2024 sebesar 9,4 persen (yoy).
“Utamanya didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna,” kata Erwin.
Di sisi lain, penyaluran kredit Properti juga tumbuh 7,7 persen (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 7,9 persen (yoy) pada Februari 2024. Untuk kredit properti, terutama berasal dari perkembangan kredit konstruksi yang terkontraksi 3,2 persen (yoy), setelah pada periode sebelumnya terkontraksi 0,1 persen (yoy).
“Sementara itu, KPR dan kredit Real Estate tumbuh lebih tinggi pada Maret 2024, masing-masing sebesar 14,2 persen dan 8,6 persen,” kata Erwin.
Kemudian, penyaluran kredit kepada UMKM pada Maret 2024 tumbuh 8,7 persen (yoy), setelah tumbuh 8,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM terutama pada skala mikro sebesar 22,7 persen (yoy).