Jakarta, FORTUNE – Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2022 tercatat senilai Rp5.700 triliun, atau mengalami pertumbuhan 5,5 persen secara year on year (yoy).
Berdasarkan golongan debitur, kredit kepada korporasi tercatat senilai Rp2.879 triliun atau tumbuh sebesar 5,4 persen (yoy). Sementara itu, kredit kepada perorangan tercatat senilai Rp2.775 triliun atau tumbuh melambat sebesar 7,1 persen (yoy).
Kredit modal kerja tumbuh 7,3%
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan penyaluran kredit pada Januari 2022 terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK).
Penyaluran KMK tercatat senilai Rp2.539 triliun atau tumbuh 7,3 persen (yoy) pada Januari 2022. "Terutama di sektor Industri Pengolahan, serta Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR)," kata Erwin melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (23/2)
KMK sektor Industri Pengolahan pada Januari 2022 tercatat tumbuh 10,2 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 6,8 persen (yoy). Peningkatan terutama terjadi pada KMK Industri Minyak Goreng dari Kelapa di Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Sementara itu, KMK sektor PHR tumbuh 5,0 persen (yoy) pada Januari 2022, terutama pada industri Perdagangan Dalam Negeri Makanan, Minuman dan Tembakau Lainnya di DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Kredit konsumsi tumbuh 4,6%
Sedangkan untuk penyaluran Kredit Konsumsi (KK) mencapai Rp1.676 triliun atau tumbuh 4,9 persen (yoy). Hal ini disebabkan oleh akselerasi penyaluran kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit multiguna.
Utuk penyaluran kredit sektor properti pada Januari 2022 juga tumbuh 5,4 persen (yoy) terutama pada KPR/KPA dan kredit Real Estate. Kredit KPR/KPA tumbuh 10,1 persen (yoy) pada Januari 2022.
"Terutama kredit untuk Pemilikan Rumah Tinggal Tipe 22 s.d. 70 di Jawa Timur dan Jawa Barat," tambah Erwin.
Sementara itu, Kredit Real Estate masih mengalami perkembangan positif 1,9 persen yoy, berbalik arah dibandingkan pertumbuhan negatif di bulan sebelumnya.
“Perkembangan dimaksud seiring dengan perbaikan penyaluran kredit Real Estate Gedung Perbelanjaan (Mal, Plaza) di DKI Jakarta," kata Erwin.
Kredit UMKM tumbuh kuat 13,3%
Penyaluran kredit kepada UMKM pada Januari 2022 tumbuh kuat sebesar 13,3 persen (yoy), yakni mencapai Rp1.140 triliun. Hal tersebut terutama didorong oleh kredit skala mikro.
Erwin menjelaskan, kredit UMKM skala mikro tumbuh 73,2 persen (yoy) pada Januari 2022, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 61,9 persen (yoy). Di sisi lain, Kredit UMKM skala kecil tercatat tumbuh 26,3 persen (yoy).
Sedangkan untuk kredit usaha menengah mengalami kontraksi yang lebih dalam, dari -24,4 persen (yoy) pada bulan Desember 2021 menjadi -25,2 persen (yoy) pada Januari 2022. Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan kredit UMKM disebabkan oleh akselerasi kredit modal kerja.