Jakarta, FORTUNE - PT Allo Bank Indonesia Tbk. (Allo Bank) mampu mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 64 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp444,57 miliar di akhir 2023. Laba dari bank digital ini disumbang oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang mencapai Rp1,04 triliun atau naik 65,29 persen.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Senin (5/2), lini pendapatan yang paling tinggi pertumbuhannya ialah pendapatan lainnya yang tumbuh 737,02 persen (yoy) menjadi Rp78,61 miliar pada 2023. Sedangkan untuk rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) dari Allo Bank juga naik 231 basis poin (bps) menjadi 9,01 persen pada 2023.
Kredit Allo Bank tumbuh tipis 2,38%
Allo Bank juga telah menyalurkan Kredit senilai Rp7,32 triliun sepanjang 2023, capaian itu naik 2,38 persen (yoy). Fungsi intermediasi tersebut dibarengi dengan strategi menjaga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang mencapai 0,09 persen secara gross di akhir 2023. Sedangkan NPL net berada di level 0,05 persen.
Bank digital ini juga mampu membukukan Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp4,9 triliun, naik 10,94 persen (yoy). Untuk porsi dana murah atau current account savings account (CASA) bank tercatat 10,48 persen dari total DPK dengan nilai Rp513 miliar.
Bank dari kongsi Chairul Tanjung, Salim Group, hingga Bukalapak ini juga mampu meningkatkan aset hingga 15,3 persen menjadi Rp12,75 triliun di akhir 2023.