Laba Bank Danamon Turun 9,7% jadi Rp1,5 Triliun, Ini Penyebabnya
DPK Danamon naik 2,65% jadi Rp124,98 triliun.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) membukukan Laba Bersih Setelah Pajak (NPAT) secara konsolidasi senilai Rp1,5 triliun pada Semester I-2023. Laba tersebut turun 9,77 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1,74 triliun.
Direktur Keuangan Bank Danamon, Muljono Tjandra menjelaskan,meski pendapatan operasional meningkat 6 persen (yoy) menjadi Rp8,8 triliun, namun ada biaya operasional yang cukup besar.
“Kami juga mencatat operating expense dan cost of credit (yang tinggi) hal ini sejalan dengan strategi kami yang fokus pada investasi pada IT branding dan people untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan ,” kata Muljono melalui konferensi video Paparan Kinerja Bank Danamon Semester I-2023, di Jakarta, Senin (31/7).
Di sisi lain, total pendanaan Danamon masih meningkat 5 persen (yoy) mencapai Rp140,8 triliun. Sedangkan untuk pendanaan granular Danamon terus tumbuh sebesar 6,4 persen (yoy). Sementara itu, Net Interest Margin (NIM) terus meningkat sebesar 35 basis poin (bps).
Kredit dan trade finance Danamon tumbuh 15%
Total kredit dan trade finance Danamon mampu tumbuh 15 persen (yoy) mencapai Rp161 triliun, ditopang oleh pertumbuhan kredit di semua segmen bisnis. Kredit untuk segmen Enterprise Banking & Financial Institution naik 11 persen (yoy) mencapai Rp74 triliun.
Sedangkan kredit yang berasal dari pembiayaan anak usaha Danamon yakni Adira Finance masih tumbuh 24 persen (yoy) mencapai Rp50,9 triliun. Selain itu, Adira Finance berhasil membukukan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 43 persendibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kredit Konsumen mencatatkan tingkat pertumbuhan tertinggi, sebesar 28 persen (yoy) mencapai Rp14,2 triliun, lebih tinggi dari pertumbuhan 24 persen pada kuartal lalu. Sementara itu, untuk kredit UKM menunjukkan peningkatan 7 persen (yoy).
“Pencapaian pertumbuhan Kredit yang berkelanjutan diikuti dengan peningkatan NIM dan Pendapatan Operasional mencerminkan bahwa Danamon berada di jalur yang benar dalam strategi dan investasinya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan bagi Bank,” kata Direktur Utama Bank Danamon, Daisuke Ejima.
DPK Danamon naik 2,65% jadi Rp124,98 triliun
Bank dengan kode saham BDMN ini juga mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp124,98 triliun pada semester I-2023, naik 2,65 persen (yoy). Meski demikian, dana murah atau CASA bank tercatat sedikit menyusut menjadi Rp69,27 triliun pada Juni 2023, dibandingkan dengan Juni 2022 senilai Rp77,9 triliun.
Tak hanya itu, Danamon terus memperkuat kualitas asetnya dengan rasio Loan at Risk (LAR) berhasil turun menjadi 12,9 persen atau membaik 210 bps (yoy). Untuk rasio coverage cakupan Non Performing Loan (NPL) juga tinggi sebesar 259,9 persen.
“Karena Bank tetap menjaga kehati-hatian di tengah pertumbuhan kredit,” kata Muljono.
Di sisi lain, rasio kecukupan modal (CAR) Bank tetap kuat di kategorinya. CAR Bank Danamon secara konsolidasi tercatat mencapai 28,2 persen pada paruh pertama tahun 2023, jauh di atas persyaratan minimum.