Jakarta, FORTUNE - PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) membukukan laba bersih sebesar Rp2,1 triliun sampai dengan kuartal III-2023. Capaian tersebut terkontraksi tipis 6 persen bila dibandingkan dengan perolehan laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,24 triliun.
Meski demikian, pendapatan usaha bank dikontribusikan dari pendapatan bunga bersih yang masih naik 11,6 persen (yoy) menjadi Rp7,4 triliun. Hal itu membuat laba operasional sebelum provisi sebesar Rp4,6 trilliun, tumbuh 20,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Ini tidak lepas dari penerapan strategi bisnis yang selalu menjadi komitmen PermataBank menjadi bank pilihan. Kami akan terus fokus untuk memperkuat bisnis deposito dan wealth, menjadi mitra ekosistem pilihan bagi para pelaku bisnis dan teknologi, dan meraih NPS terdepan di industri perbankan," kata Direktur Utama PermataBank, Meliza M. Rusli melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (31/10).
Kredit Permata Bank tumbuh tipis 2,4%
Untuk penyaluran kredit Permata Bank sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023 juga masih tumbuh sebesar 2,4 persen (yoy) menjadi Rp138,9 triliun, yang mayoritas dikontribusikan dari Kredit Pinjaman Korporasi dan Pembiayaan Bersama (Joint Financing).
Sementara itu, untuk rasio Loan to Deposit (LDR) membaik menjadi 75,6 persen di September 2023 dibandingkan 68,9 persen pada Desember 2022 sejalan dengan inisiatif untuk melakukan optimalisasi neraca bank.
Konsistensi dalam menerapkan pengelolaan kualitas aset dan portfolio kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian tercermin dalam rasio Gross NPL pada level 2,9 persen. Sedangkan untuk Loan at Risk (LAR) Permata Bank pada September 2023 yang terjaga di 9,5 persen.
Lebih lanjut, Permata Bank terus menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 285,7 persen dan 86,7 persen.
Permata Bank terus pacu CASA
Untuk total simpanan nasabah tercatat masih tumbuh 12,6 persen (yoy) menjadi Rp181,8 triliun. Meliza menambahkan, bank juga tetap fokus untuk meningkatkan dana murah CASA, yang mana hingga sembilan bulan pertama tahun 2023, rasio CASA masih berada di level 55,9 persen.
Dari sisi permodalan, Permata Bank masih menjadi salah satu bank yang kuat diantara 10 besar bank komersial di Indonesia dengan rasio CAR dan CET-1 sebesar 39,4 persen dan 29,9 persen. Dengan seluruh pencapaian tersebut, Permata Bank mencatatkan pertumbuhan total aset sebesar 14,3 persen menjadi Rp251,9 triliun di September 2023.