Jakarta, FORTUNE – PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) mencatatkan laba bersih senilai Rp1,17 triliun pada kuartal I-2024, naik 13 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,03 triliun.
“Kami senantiasa optimis dan mendorong pertumbuhan serta layanan yang komprehensif di setiap segmen bisnis, dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian," kata Parwati Surjaudaja selaku Presiden Direktur OCBC melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (2/5).
Kinerja positif OCBC, lanjut Parwati, ditopang oleh bunga bersih yang tumbuh sebesar 6 persen (yoy) dan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 96 persen (yoy) seiring dengan membaiknya kualitas aset akibat pulihnya aktivitas ekonomi.
DPK naik 7% capai Rp179,9 triliun
Untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) OCBC juga mampu tumbuh sebesar 7 persen (yoy) pada posisi akhir Maret 2024 dengan nilai Rp179,9 triliun. Untuk komposisi CASA sebesar 56,6 persen dibandingkan total DPK.
Peningkatan itu tentu sejalan dengan digitalisasi transaksi bank. Jumlah transaksi OCBC melalui e-channel berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 58 persen (yoy). Selain itu, jumlah pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile meningkat sebesar 28 persen (yoy).
Untuk nasabah korporasi, terdapat peningkatan jumlah pengguna sebesar 22 persen (yoy) dan peningkatan jumlah transaksi di OCBC Business sebesar 32 persen (yoy).
Kredit OCBC naik 11%
Sementara itu, untuk total penyaluran Kredit di OCBC meningkat sebesar 11 persen (yoy) pada kuartal I-2024, terutama didorong oleh pertumbuhan pada kredit perbankan ritel sebesar 13 persen dan kredit perbankan bisnis sebesar 10 persen.
Sedangkan untuk penyaluran KPR juga mencatat kenaikan sebesar 16 persen (yoy), termasuk didukung oleh KPR Easy Start & KPR Kendali, produk unggulan OCBC dalam kredit pemilikan rumah.
Sejalan dengan komitmen OCBC untuk tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit, NPL gross berada pada level 1,8 persen sementara NPL net berada di level 0,6 persen, di mana keduanya mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.