Jakarta, FORTUNE - Populasi generasi Z dan Milenial penjadi peluang permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) perbankan, khususnya menyasar pada tipe rumah menengah dengan kisaran harga rumah kurang dari Rp500 juta. Hal ini terungkap dengan hasil survei REI-IPW 2023.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry menilai, sektor perumahan dan properti merupakan salah satu sektor yang memberi daya ungkit pertumbuhan ekonomi.
"Sektor ini sekaligus memiliki forward-dan-backward linkage yang kuat ke sejumlah sektor, termasuk penyerapan lapangan kerja," kata Destry melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (5/10).
Peran penting sektor properti ini, lanjut Destry, menjadi alasan BI menetapkan sektor tersebut sebagai salah satu sektor yang didorong dalam implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
KPR tumbuh kuat di atas 10%
Pada kesempatan tersebut Destry juga menyampaikan, kinerja KPR bank menunjukkan tren peningkatan pertumbuhan hingga di atas 10 persen secara year on year (yoy) pada Agustus 2023, naik dibandingkan dengan akhir 2022 yang tumbuh 8,17 persen (yoy).
Destry menambahkan, pangsa pasar terbesar KPR berasal dari rumah tipe menengah (tipe 21-70), sementara untuk kontribusi terbesar pertumbuhan berasal dari rumah tipe >70.
Destry menambahkan, KPR untuk generasi milenial juga menjadi motor pertumbuhan kredit konsumsi yang tumbuh secara tahunan sebesar 17,18 persen pada Agustus 2023 di tengah tren penurunan kredit konsumsi pada generasi lainnya.