Jakarta, FORTUNE - Negara yang tergabung dalam Asean+3 menyepakati penguatan Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) melalui kesepakatan pembentukan Rapid Financing Facility (RFF).
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menjelaskan, CMIM bertujuan untuk memberikan Likuiditas pada negara yang memiliki kebutuhan BOP akibat sudden exogeneous shocks. Tak hanya itu, pada kesempatan yang sama juga menyepakati penurunan average margin CMIM untuk memperkuat fitur CMIM.
Demikian mengemuka dalam diskusi Co-Chairmanship Indonesia dan Jepang, yang terselenggara antara Bank Indonesia, Kementerian Keuangan RI, Japan Ministry of Finance dan Bank of Japan pada fora ASEAN+3 dengan pertemuan ASEAN+3 Finance and Central Bank Deputies Meeting (AFCDM +3) pada 6-7 Desember 2023 di Kanazawa, Jepang.
Asean+3 sepakati penguatan AMRO
Dalam kesempatan tersebut juga disepakati penguatan Asean+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) sebagai organisasi yang berfungsi memantau kondisi makroekonomi negara anggota ASEAN+3, melalui penyusunan kajian holistik atas AMRO Senior Management, utamanya untuk penambahan satu posisi Deputi Direktur.
Tercatat, Co-Chairmanship Indonesia dan Jepang pada tahun 2023 ini mengedepankan beberapa agenda utama yang didesain untuk membantu negara-negara anggota untuk menghadapi tantangan ekonomi global kedepan.
BI menilai, hal kondisi ekonomi yang semakin menantang membuat berbagai negara membutuhkan Jaring Pengaman Keuangan Regional yang kokoh dan didukung organisasi AMRO yang kuat.
Pada akhir pertemuan, Co-Chairs (d.h.i Vice Minister Kanda-JMOF), menyampaikan bahwa Keketuaan ASEAN+3 di tahun depan akan diserahkan kepada Korea dan Laos.