Ongki Wanadjati Mundur dari Kursi Direktur Utama BTPN
Pemilihan Dirut baru ditentukan saat RUPST.
Jakarta, FORTUNE - Ongki Wanadjati Dana menyatakan untuk tidak bersedia diangkat kembali menjadi Direktur Utama PT Bank BTPN Tbk.(BTPN). Keputusan tersebut diambil setelah menjabat selama hampir 3 tahun di bank tersebut.
Hal ini dikutip dari Laporan Informasi atau Fakta Material Pernyataan Anggota Direksi pada hari ini (21/3). Ongki mundur setelah masa jabatan direksinya habis dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2022.
"Perseroan telah menerima Surat Pernyataan dari Bapak Ongki Wanadjati Dana yang menyatakan bahwa beliau tidak bersedia untuk diangkat kembali sebagai Direktur Utama Perseroan pada RUPST 2022," seperti dikutip dari laporan.
Pemilihan Dirut baru ditentukan saat RUPST
Menanggapi surat tersebut, Perseroan akan menentukan keputusan dan tindak lanjut dalam RUPST. Dengan demikian, calon pengganti posisi Direktur Utama BTPN juga akan dibahas dalam RUPST.
RUPST sendiri akan digelar pada tanggal 30 Maret 2022. Perseroan juga telah memanggil seluruh pemegang saham dalam pengambilan kepususan.
Ongki memulai karier di Citibank
Sebagai bankir, Ongki memulai karier di Citibank N.A di tahun 1982. Dalam menjalani karier, Ongki sempat menjabat sebagai Vice President Consumer Banking Group Citibank pada tahun 1987.
Tak hanya itu, Ongki juga pernah menjabat sebagai Direktur Wholesale Banking Bank Permata, hingga Wakil Presiden Direktur PT Bank Universal Tbk. Ongki tercatat menjabat sebagai Direktur Utama BTPN sejak tahun 2018, setelah sebelumnya dipercaya sebagai Wakil Direktur Utama.
BTPN bukukan laba Rp3,1 triliun di 2021
Dengan kepemimpinannya, BTPN membukukan laba konsolidasi senilai Rp3,1 triliun sepanjang 2021, tumbuh 55 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang tercatat sebesar Rp2 triliun.
Sementara itu, BTPN juga mampu menyalurkan kredit senilai Rp125,15 triliun hingga akhir Desember 2021. Capaian tersebut turun tipis 1 persen bila dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp126,68 triliun. Sementara itu, untuk total aset BTPN hingga akhir 2021 ialah sebesar Rp191,91 triliun atau naik 5 persen secara tahunan.