Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terapkan Tokenisasi aset Properti di Indonesia melalui skema Dana Investasi Real Estat (DIRE) berbasis teknologi blockchain. Bahkan, BTN menjadi pionir dalam tokenisasi aset yang bekerjasama dengan Reliance Group serta D3 Labs sebagai penyedia teknologi blockchain untuk tokenisasi aset digital.
“BTN akan menyediakan aset-aset properti yang masih aktif sebagai debitur BTN dan memenuhi kriteria untuk menjadi underlying DIRE. DIRE tersebut akan diterbitkan dan dikelola Reliance untuk selanjutnya ditokenisasi oleh D3 Labs,” ujar Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo dalam keterangan tertulisnya yang dikutip di Jakarta, Rabu (31/7).
Ini manfaat dari tokenisasi DIRE
Ia mengatakan, tujuannya dari tokenisasi agar lebih banyak investor dapat mengakses investasi properti, baik dalam negeri maupun luar negeri. Adapun, ketentuan produk DIRE sudah lama terbit sejak 2017 sesuai Peraturan OJK No. 64/POJK.04/2017 tentang Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Di luar negeri, instrumen ini dikenal dengan nama Real Estate Investment Trust (REIT). Institusi yang menerbitkan DIRE akan memperoleh sejumlah manfaat, yakni pendanaan baru untuk menunjang ekspansi bisnis, insentif pajak, dan mengubah aset yang tidak likuid menjadi likuid. Sementara itu, investor yang berinvestasi pada DIRE juga akan mendapatkan sejumlah keuntungan, di antaranya yakni alternatif investasi di bidang properti yang sangat terjangkau, perlindungan terhadap inflasi, dan transparansi.
Berdasarkan data pada website KSEI, hingga kini hanya terdapat enam produk DIRE yang telah diterbitkan di pasar modal dalam negeri. “Memang tidak mudah untuk menjual produk investasi berbasis properti, meskipun banyak orang Indonesia yang meminati investasi di sektor properti. Dengan adanya tokenisasi DIRE, pasar atau basis investornya dapat menjadi lebih luas, transaksinya lebih banyak, dan pengalihan kepemilikannya lebih mudah,” jelas, Akhabani selaku Direktur Utama PT Reliance Manajer Investasi.
Jadi primadona, realisasi penanaman modal asing di RI capai Rp14,19 triliun
Menurut CEO D3 Labs, Tigran Adiwirya, Indonesia saat ini menjadi “primadona” bagi investor global. Hal ini tercermin dari akumulasi realisasi penanaman modal asing (PMA) yang mencapai US$946,4 juta atau setara dengan Rp14,19 triliun pada akhir kuartal pertama tahun 2024. Dengan akumulasi tersebut, Indonesia dipandang sebagai salah satu pasar negara berkembang yang paling potensial di dunia.
Adopsi blockchain untuk tokenisasi digital aset keuangan cukup masif dalam beberapa tahun terakhir karena pasarnya sangat likuid dan efisien. Tokenisasi DIRE di pasar global, lanjut Tigran, mengalami pertumbuhan yang pesat yaitu mencapai US$178 juta pada September 2023 atau bertumbuh sekitar 90 persen dari posisi tahun 2022.
Pertumbuhan ini didorong dari penerapan teknologi blockchain yang membuka akses pada peluang investasi baru, memberikan kesempatan bagi D3 Labs, bersama dengan BTN dan Reliance untuk menangkap peluang tersebut. Lebih lanjut, Setiyo mengatakan, pengembangan Tokenisasi DIRE akan dilakukan melalui Sandbox atau uji coba bersama OJK yang dilakukan oleh Reliance Group dan D3 Labs
“Kami ingin membantu lembaga jasa keuangan mengembangkan inovasi produk dan jasa layanannya dengan mengutamakan keamanan, transparansi, dan akuntabilitas,” ujar Tigran.