Pegadaian Buat 15 Bank Sampah, Apa Dampaknya?
Bank sampah reduksi sampah organik hingga 5 ton per bulan.
Jakarta, FORTUNE - PT Pegadaian bersama bank sampah Pancadaya meresmikan 15 unit bank sampah Pancadaya. Dengan demikian, total terdapat 44 Unit Bank Sampah Unit (BSU) Binaan Pegadaian dibawah Bank Sampah (BS) Pancadaya di Kota Padang.
Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan Pegadaian Eka Pebriansyah mengatakan, kegiatan ini menjadi komitmen Pegadaian untuk peduli akan lingkungan sekaligus menambah pengetahuan masyarakat untuk mampu mengelola sampah atau limbah rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat melalui bank sampah Pegadaian.
“Kami berharap, kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin agar dapat memberi manfaat sekaligus mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi nyata bagi lingkungan. Oleh karena itu kami sangat mendukung integrasi Bank Sampah demi mewujudkan kinerja yang berkelanjutan,” jelas Eka melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (3/3).
Nasabah Bank Sampah capai 1.264 orang
Sementara itu, Kabid Program Pengembangan Komunikasi dan Kemitraan Lingkungan DLH Ihsanul Risky menjelaskan, total nasabah 1.264 orang dan 44 BSU.
“Hal ini sejalan dengan program yang akan dilakukan di Pantai Air Manis yang akan melibatkan Pancadaya dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI),” kata Ihsanul Risky.
Pada kegiatan ini, selain dilakukan penandatanganan MoU peresmian 15 BS Pancadaya, Pegadaian juga memberikan timbangan dan atribut bank sampah lainnya yang diserahkan langsung oleh Kepala Departemen TJSL Pegadaian, Mery Andriati Surya.
Bank sampah reduksi sampah organik hingga 5 ton per bulan
Ihsanul juga menjelaskan, Bank Sampah Pancadaya merupakan 1 dari 74 bank sampah binaan Pegadaian yang berkontribusi cukup tinggi dalam mereduksi sampah.
Ia bahkan mengatakan, BSU Pancadaya dapat mereduksi sampah anorganik sebanyak 3-5 ton per bulan dan reduksi sampah organik khusus minyak jelantah sebanyak 650 kilogram.
Kolaborasi Pegadaian dan Bank Sampah binaan Pegadaian melalui Forum Bank Sampah Memilah Sampah Menabung Emas (MSME), meyakini bahwa upaya sekecil apapun yang dilakukan bersama-sama akan memberi manfaat bagi lingkungan. Sementara itu, edukasi merupakan kunci utama bagi perubahan kebiasaan pemilah sampah dari rumah.