Pemain Bank Digital Kian Ramai, Bank Jago Merasa Tersaingi?
Bank Saqu ramaikan bank digital, persaingan makin ketat.
Jakarta, FORTUNE – Pemain pasar Bank Digital di dalam negeri kian ramai dengan hadirnya Bank Saqu bentukan Astra Financial dan WeLab. Bertambahnya jumlah pemain pasar seakan membuat porsi ‘kue’ potensi bank digital semakin mengecil.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung menyebut bahwa persaingan bank digital akan semakin ketat. Meski demikian, kondisi tersebut memberikan dampak positif kepada nasabah atau custumer yang semakin banyak pilihan untuk bertransaksi.
“Nah, ini tentunya juga membuat kita terpacu untuk berupaya lebih baik lagi. Saya pikir persaingan sesuatu yang mutlak akan selalu ada. Tidak mungkin kalau kita berhenti dan istirahat dalam persaingan,” kata Arief dalam sesi Public Expose di Jakarta, Rabu (29/11).
Selain berdampak positif ke nasabah, hadirnya pemain baru akan berdampak positif industri dengan menciptakan persaingan yang sehat. Meski demikian, salah satu risiko yang harus selalu diwaspadai dengan ramainya bank menggunakan teknologi ialah risiko serangan siber yang mengintai industri. Untuk itu, para pelaku industri perbankan diharapkan selalu waspada terkait hal tersebut.
Nasabah Bank Jago capai 9,6 juta
Meski kue pasar dari bank digital semakin mengecil, Arief memandang pasar digital di Indonesia masih cukup besar dengan potensi bonus demografi penduduk Indonesia di tahun mendatang. Potensi itulah yang masih menjadi ceruk pasar perbankan digital.
“Tentunya pasar yang potensial, mereka yang saat ini memiliki income kecil, selesai sekolah baru kerja. Tapi 5 hingga 10 tahun depan mereka akan menjadi new middle class. Kelas ini jaiuh berbeda dengan 20 tahun lalu di mana segmen yang muda terbiasa menggunakan smartphone sosial media atau terbiasa menggunakan digital,” kata Arief.
Tercatat pada akhir Oktober 2023, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 9,6 juta, termasuk 7,6 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertumbuh dibandingkan posisi akhir 2022 yang mencapai 5,1 juta nasabah.
Sementara, hingga akhir kuartal III-2023, Bank Jago melanjutkan kinerja positif. Dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago mencapai Rp10,3 triliun atau tumbuh 41 persen dibandingkan dengan perolehan DPK per akhir kuartal III-2022 yang sebesar Rp7,3 triliun. Dari nilai tersebut, current account saving account (CASA) mendominasi komposisi DPK sebesar 73 persen, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 27 persen.