Pembiayaan Xpora BNI Capai Rp31 triliun, 44% Didominasi Manufaktur
BNI pacu CASA melalui cabang luar negeri.
Fortune Recap
- Sektor manufaktur menjadi debitur terbesar Xpora dengan 44%, diikuti perdagangan, perikanan, kayu (23%), dan pertanian (18%).
- BNI Xpora adalah ekosistem digital untuk membantu UMKM dalam mengembangkan bisnis dan berorientasi ekspor.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah menyalurkan fasilitas pinjaman sebesar Rp31 triliun kepada nasabah yang tergabung dalam program BNI Xpora hingga kuartal ketiga 2024.
Dari jumlah tersebut, sektor-sektor yang menjadi debitur Xpora adalah perusahaan manufaktur sebanyak 44 persen, kemudian sektor perdagangan, perikanan, kayu dan kerajinan tangan sebesar 23 persen, dan pertanian sebesar 18 persen.
Sisanya adalah sumber daya alam dan lain-lain.
BNI Xpora merupakan suatu ekosistem digital yang diinisiasi oleh BNI untuk membantu UMKM dalam mengembangkan bisnis dan berorientasi ekspor.
BNI Xpora dukung penerapan ESG
Sejak diluncurkan pada Agustus 2021, Xpora menunjukkan perkembangan positif. Saat ini Xpora telah memiliki enam program atau operating model, yakni business advisory, business matching, sales/services, trade specialist, exhibition B2B, 7 Xpora Hub & portals.
Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan BNI selama ini selalu berfokus pada layanan luar negeri seperti remitansi, serta layanan treasury.
“Dengan adanya realisasi ini, BNI berhasil memberdayakan UMKM dan layak sebagai bank internasional karena berkomitmen terhadap tata kelola ESG. Ini akan meningkatkan kinerja dan bisa jadi katalis positif bagi investor,” ujarnya.
Dia berharap kinerja Xpora diharapkan akan meningkat, sebab UMKM dinilai tahan terhadap berbagai hal baik yang disebabkan oleh faktor domestik maupun eksternal.
Sebagian besar anggota Xpora yang berorientasi ekspor adalah UMKM, yang persentasenya mencapai 99 persen.
BNI pacu CASA melalui cabang luar negeri
Selain dari sisi lending, Xpora meningkatkan CASA BNI, yang hingga kuartal ketiga tahun ini Rp5,2 triliun, atau mengalami kenaikan dibandingkan dengan data terakhir pada Desember 2021 yang sebesar Rp3 triliun.
Pada 5 September 2024, BNI melebarkan sayap dengan membuka kesempatan baru di Australia melalui pembukaan kantor perwakilan di Sydney, sebagai kantor perwakilan bank Indonesia pertama di Australia.
Hingga saat ini, BNI memiliki kantor-kantor luar negeri di berbagai negara seperti Singapura, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Belanda, hingga Amerika Serikat.
Kantor-kantor ini memainkan peran penting dalam menghubungkan nasabah Indonesia dengan peluang-peluang bisnis yang tersedia di pasar internasional, sekaligus mendukung perusahaan-perusahaan global yang ingin berbisnis di Indonesia.