Rangkul BPR, GandengTangan Bidik Pembiayaan Rp55 Miliar di Jatim
Di 2023, GandengTangan telah salurkan Rp40 miliar di Jatim.
Jakarta, FORTUNE - Sebagai penyedia layanan peer-to-peer lending, GandengTangan konsisten memperluas kemitraan dengan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di berbagai daerah, salah satunya Jawa Timur guna memaksimalkan pendanaan produktif bagi UMKM dari berbagai sektor. Setelah satu tahun menjalankan kolaborasi bersama BPR Prima Kredit Utama dan BPR Bank Jombang, GandengTangan menargetkan untuk menyalurkan Rp55 miliar untuk UMKM di Jawa Timur pada 2024.
CEO GandengTangan, Jezzie Setiawan menjelaskan, berdasarkan catatan selama 2023, semangat UMKM di Jawa Timur dalam meningkatkan bisnisnya cukup kuat dibandingkan wilayah lain. Hal itulah yang menjadi landasan perusahaan dalam menyalurkan pembiayaan.
“Dengan jangkauan hyperlocal, BPR telah menjadi mitra strategis para UMKM untuk semakin berkembang. Kami mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh BPR Bank Jombang dan BPR Prima Kredit Utama kepada GandengTangan dalam menyalurkan dananya. Lewat kolaborasi yang terus berjalan, kami berharap bisa terus menjadi penggerak roda usaha kecil di daerah yang belum punya akses produk keuangan,” kata Jezzie melalui keterangan resmi di Jakarta, (12/1).
Secara potensi, keterampilan warga Surabaya dalam memahami dan menggunakan produk keuangan cukup tinggi. Hal ini dilihat berdasarkan indeks literasi dan inklusi keuangan Jawa Timur yang mengalami peningkatan. Pada tahun 2022, indeks literasi di Jawa Timur yakni sebesar 55,32 persen lebih tinggi dari nasional sebesar 49,68 persen. Sementara angka inklusi keuangan pada tahun 2022 sebesar 92,99 persen dan nasional hanya 85,10 persen.
Di 2023, GandengTangan telah salurkan Rp40 miliar di Jawa Timur
Ia menambahkan,sepanjang 2023, GandengTangan telah membukukan performa positif di wilayah Jawa Timur. Hingga kini, total penyaluran dana GandengTangan di Jawa Timur mencapai lebih dari Rp40 miliar atau meningkat sebesar 400 persen persen dari tahun lalu. Angka ini menjadi penyaluran terbesar dari seluruh provinsi cakupan GandengTangan, yakni mencapai 20,7 persen.
Pembiayaan ini berhasil diterima lebih dari 11 ribu pengusaha mikro dan tersebar dari Surabaya, Jember, Kediri, Mojokerto, Ponorogo, hingga Blitar dengan dominan sektor perdagangan besar dan eceran serta jasa perorangan yang melayani rumah tangga.
Direktur Utama Bank Jombang, Afandi Nugroho menjelaskan, pertumbuhan pelaku usaha di Jawa Timur makin tahun makin meningkat, terlihat dari geliat UMKM yang cukup agresif mendapatkan pendanaan.
“Saya melihat industri peer to peer lending telah menunjukkan peran yang besar di masyarakat dalam membantu pertumbuhan usahanya. Lewat berbagai layanan yang dimiliki BPR Jombang, Kami berhasil menyalurkan dana hingga Rp750 miliar, salah satunya melalui P2P lending. Saya melihat GandengTangan menjadi kolaborasi yang cukup menguntungkan dan akan tetap eksis bersama BPR Jombang,” kata Afandi.
Lewat mitigasi risiko yang dilakukan, GandengTangan mampu menjaga NPL 0, salah satunya melalui cara asuransi. Pihaknya berharap GandengTangan bisa terus berinovasi dan beradaptasi pada berbagai hal, salah satunya mitigasi risiko yang terukur lewat berbagai cara baru untuk tetap menjaga hubungan baik bersama BPR Jombang.
Afandi juga menjelaskan, di wilayah Jombang, pertumbuhan UMKM terus meningkat. Sepanjang 2022, UMKM meningkat sebesar 42,13 persen yang didominasi oleh sektor perdagangan. Sebagai pengelola dana desa, BPR Jombang berkomitmen terus memberi kemudahan layanan bagi pelaku usaha, termasuk dalam hal edukasi menggunakan platform digital.