Stanchart Indonesia Tunjuk Rino Donosepoetro Sebagai Cluster CEO
Stanchart gandeng sejumlah fintech dalam penyaluran kredit.
Jakarta, FORTUNE – Standard Chartered (Stanchart) menunjuk Rino Donosepoetro sebagai Cluster CEO Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines). Donny menggantikan Andrew Chia, yang kini menjabat sebagai Head of Wealth and Retail Banking(WRB) untuk Singapura, ASEAN, dan Asia Selatan.
Penunjukan Rino untuk mengawasi sejumlah negara penting untuk Standard Chartered yakni Indonesia, Australia, Brunei dan Filipina merupakan bukti kepemimpinan Donny dan komitmen Bank untuk mengembangkan talenta dan keahlian lokal. Selain itu, hal ini juga sekaligus menggambarkan potensi dan pentingnya Indonesia yang ditetapkan Standard Chartered sebagai hub atas tiga wilayah lainnya yakni Australia, Brunei dan Filipina. Pengetahuan Donny yang luas mengenai kawasan ini, ditambah dengan pengalaman internasionalnya yang mendalam, menempatkannya untuk memimpin klaster ini dengan baik.
Pria yang akrab dipanggil Donny adalah seorang banker Indonesia senior yang telah berkarir di Standard Chartered selama lebih dari 25 tahun. Beliau memulai karir profesionalnya di Standard Chartered Indonesia sebagai Graduate Management Trainee. Ia kemudian berkesempatan untuk bergabung dengan Group CEO office kami di London, dan kemudian meniti karirnya di tujuh negara dimana Standard Chartered beroperasi termasuk UAE, Chile, Singapura, Falkland Island dan Brunei Darussalam.
Donny menjelaskan bahwa Bank menempatkan aspek keberlanjutan sebagai bagian inti dari bisnis dan kegiatan operasionalnya, terutama di negara dengan aspirasi keberlanjutan yang tinggi seperti Indonesia. Sesuai dengan laporan terbaru berjudul “The Southeast Asia’s Green Economy 2024” yang diterbitkan oleh Standard Chartered dengan bekerja sama dengan Bain & Company, GenZero, dan Temasek, Indonesia telah mengalami peningkatan yang stabil sebesar 28 persen dalam investasi ramah lingkungan swasta pada tahun 2023.
Ini strategi Rino pimpin Stanchart di Indonesia
Lebih lanjut, Donny mengungkapkan sejumlah strategi bisnis Stanchart di Indonesia pasca penjualan bisnis ritel konvensionalnya. Donny menyatakan, pada sisi bisnis Corporate and Investment Banking (CIB) Standard Chartered akan terus mendorong masuknya foreign direct investment ke Indonesia dengan mengandalkan jaringannya yang kuat, terutama sebagi satu satunya Bank Asing yang hadir di semua negara anggota ASEAN.
"Cina, Korea dan Jepang merupakan negara-negara dengan hubungan bisnis yang kuat dengan Indonesia yang juga merupakan fokus pertumbuhan bisnis bagi Standard Chartered,” kata Donny.
Ia menambahkan, bank juga terus berfokus pada upaya transisi menuju net zero dan keuangan berkelanjutan. Standard Chartered Indonesia akan terus mendukung korporasi lokal dan BUMN dalam transisi mereka menuju net zero, sejalan dengan ambisi Bank untuk memobilisasi pendanaan berkelanjutan sebesar US$300 miliar.
Standard Chartered juga akan memanfaatkan jaringan uniknya untuk mendukung perusahaan- perusahaan Indonesia memperluas kehadiran mereka di luar negeri, dan meraih peluang investasi khususnya terkait rantai pasokan baterai dan kendaraan listrik, Data Centre, dan energi terbarukan.
Stanchart bakal gandeng sejumlah fintech dalam salurkan kredit
Sementara itu, disisi consumer, saat ini Bank telah mengalihkan fokus bisnis perbankan ritelnya ke digital partnership, selagi terus mengembangkan layanan wealth management dan priority banking yang ditawarkan Bank serta bisnis corporate banking yang kuat di Indonesia.
Strategi ini terus menunjukkan hasil yang menjanjikan, terlihat dari besaran transaksi harian untuk Pinjaman Digital yang naik secara signifikan hingga mendekati US$ 1 juta per hari. Selain itu, portfolio digital loan balance Bank meningkat sebanyak empat kali lipat di tahun 2023, dan angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh lebih lanjut sebesar empat kali lipat lagi pada tahun ini. Standard Chartered juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan fintech dan akan mengumumkan nama-nama tersebut dalam waktu dekat.