Transaksi QRIS Melonjak 84,5%, Masyarakat Jarang Tranksi Kartu ATM?
Transaksi kartu ATM perbankan turun 4,26%.
Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Hal tersebut tercermin dari nominal transaksi QRIS terus menunjukkan pertumbuhan sebesar 84,50 persen secara Year on Year (yoy) sehingga mencapai Rp18,01 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, transaksi tersebut berasal dari jumlah pengguna QRIS yang mencapai 38,24 juta, sedangkan untuk jumlah merchant 27,51 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.
"Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan serta perluasan ekonomi dan keuangan digital," kata Perry melalui konferensi video saat Rapat Dewan Gubernur BI yang dikutip di Jakarta, Jumat (25/8).
Dengan demikian, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada Juli 2023 meningkat 10,50 persen (yoy) mencapai Rp39,21 triliun. Sedangkan untuk nilai transaksi digital banking tercatat Rp5.035,37 triliun atau tumbuh sebesar 15,5 persen (yoy).
Transaksi kartu ATM perbankan turun 4,26%,
Lantas, dengan semakin gencarnya transaksi digital, apakah semakin mengurangi transaksi kartu ATM perbankan di masyarakat? Nyatanya, BI mencatat nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp707,90 triliun atau turun sebesar 4,26 persen (yoy).
Sementara itu, dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Juli 2023 masuh meningkat 4,14 persen (yoy) sehingga menjadi Rp951,13 triliun .
Perry menyebut, BI terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui program pengedaran uang Rupiah ke daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) serta melalui kegiatan kas keliling, kas titipan dan ekspedisi Rupiah berdaulat.