Tutupnya Silicon Valley Bank Beri Dampak Positif ke Pasar Keuangan RI
Suku bunga acuan RI masih mendukung industri.
Jakarta, FORTUNE - Tutupnya Silicon Valley Bank (SVB) oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) Amerika Serikat (AS) pada 10 Maret 2023 lalu dinilai akan memberikan dampak positif ke pasar keuangan Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani pada acara Fortune Indonesia Summit 2023 di The Tribrata Darmawangsa Jakarta, Rabu (15/3).
“Mestinya kita mendapatkan keuntungan karena ketika suatu negara mengalami krisis keuangan, aliran (investasi) uangnya bisa masuk ke Indonesia,” kata Aviliani.
Suku bunga acuan RI masih mendukung industri
Menurutnya, regulator keuangan seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih cukup mendukung industri, salah satunya melalui suku bunga acuan.
Dengan suku bunga acuan BI yang bertengger di 5,75 persen di Febuari 2023, kinerja industri keuangan masih cukup positif dengan dicatatkanya laba di sejumlah bank. Untuk itu, Ia beranggapan bahwa tutupnya SVB tidak akan berdampak signifikan ke sistem keuangan dalam negeri.
"Sistem keuangan kita lebih bagus dari negara maju. Ini artinya kita beruntung karena (belajar dari) kasus di 1998, pengawas kita jauh lebih baik,” kata Aviliani.
Tak hanya itu, pembentukan dan penerapan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 mengenai Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) juga dinilai bakal memperkuat stabilitas sistem keuangan dalam negeri. Salah satu regulasi yang sangat positif ialah perluasan wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) serta dijaminnya polis industri asuransi.