Wapres Minta Bursa Tak Ekslusif Untuk Perusahaan Besar
Wapres prediksi perdagangan bursa di 2024 masih positif.
Jakarta, FORTUNE - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengimbau kepada regulator perdagangan bursa seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) agar mengatur perdagangan bursa tidak lagi eksklusif milik korporasi besar, tapi juga rumah pendanaan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Dengan demikian, penggunaan teknologi ini juga harus berbanding lurus dengan pengetahuan masyarakat, agar para pelaku UKM serta masyarakat umum dapat memperoleh akses pembiayaan dari pasar modal.
Hal tersebut disampaikan Wapres saat membuka perdagangan pertama tahun 2024 di BEI Jakarta. Dalam sambutannya, Ma’ruf juga menyampaikan 2 strategi penting lainnya untuk memajukan pasar modal Indonesia.
“Otoritas Jasa Keuangan (OJK)berperan krusial, khususnya dalam penyiapan strategi dan kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan. OJK juga diharapkan terus mendorong perluasan dan pemerataan akses keuangan, terutama produk pasar modal,” kata Ma’ruf di Jakarta, Selasa (2/1).
Wapres dorong pemanfaatan digital dan sinergi
Selain itu, Wapres juga mendorong BEI untuk melakukan peningkatan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam layanan kepada para investor di pasar modal. Ia menilai, pemanfaatan platform digital ini akan semakin mempermudah akses pasar modal dan menarik minat masyarakat, khususnya generasi muda dan milenial.
Pada strategi ketiga, Wapres juga mengingatkan tentang pentingnya sinergi. Menurut Wapres, dengan sinergi, maka strategi yang dijalankan dapat berjalan dengan baik dan tidak tumpang tindih. “BEI dan Self-Regulatory Organization (SRO) dengan dukungan OJK agar mempertahankan operasional perdagangan secara maksimal, serta terus menciptakan ekosistem pasar modal yang kondusif dan menarik bagi investor lokal maupun asing,” kata Ma’ruf.
Secara khusus, BEI juga diharapkan mampu meningkatkan likuiditas perdagangan saham, termasuk aktivitas perdagangan saham dan frekuensi transaksi, serta senantiasa mengedepankan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan tata kelola yang baik.
Wapres prediksi perdagangan bursa di 2024 masih positif
Namun demikian, secara keseluruhan, Wapres masih memandang tahun 2024 masih menunjukkan optimisme. Hal tersebut tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2023 mencapai hampir 5 persen (year-on-year).
“Terlebih jika mengaca pada kinerja pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2023, maka kita pun sepantasnya optimis. Selain stabilitas pasar modal yang terjaga, pertumbuhan positif nampak dari meningkatnya aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan dana, serta jumlah investor ritel,” kata Ma’ruf.
Tercatat, hingga akhir tahun 2023, jumlah investor ritel pasar modal yang kini mencapai lebih dari 12 juta, hal ini mengindikasikan adanya partisipasi masyarakat yang kian baik. Berbagai pencapaian bursa efek juga diharapkan memberi suntikan optimisme yang lebih besar lagi, bagi pelaku pasar modal maupun masyarakat luas.