Bitcoin Melonjak, Merek Mewah Mulai Lirik Pembayaran Kripto
Ada LVMH, Tag Heuer, Hublot, Gucci, dan Balenciaga.
Jakarta, FORTUNE - Lonjakan nilai Bitcoin telah menarik minat merek-merek fesyen dan ritel kelas atas untuk menawarkan mata uang kripto sebagai metode pembayaran. Langkah ini dinilai dapat menjangkau sumber kekayaan baru sekaligus membangun loyalitas di kalangan investor kripto.
Sejumlah merek mewah seperti LVMH, Tag Heuer, Hublot, Gucci, dan Balenciaga tercatat menjadi pionir dalam eksperimen pembayaran kripto. Baru-baru ini, department store mewah Prancis, Printemps, mengumumkan kerja sama dengan Binance, bursa kripto terbesar dunia, dan perusahaan fintech Lyzi. Printemps kini menerima Bitcoin dan Ethereum di seluruh tokonya di Prancis, menjadikannya department store Eropa pertama yang menerapkan kebijakan ini.
“Ada cukup banyak panggilan - ini telah memicu minat,” ujar David Princay, Presiden Binance Prancis, melansir Reuters (19/12). Ia menambahkan, Binance tengah berdiskusi dengan beberapa merek mewah lainnya untuk mengeksplorasi opsi pembayaran kripto.
Di sisi lain, merek pena dan pemantik mewah S.T. Dupont juga berencana menerima pembayaran kripto di dua tokonya di Paris sebelum musim liburan akhir tahun. Selain itu, perusahaan kapal pesiar Virgin Voyages turut meluncurkan produk tahunan senilai 120.000 dolar AS yang dapat dibayar menggunakan Bitcoin. Produk ini menawarkan pengalaman berlayar selama satu tahun penuh.
Namun, regulator terus mengingatkan bahwa mata uang kripto seperti Bitcoin masih dianggap aset berisiko tinggi dengan volatilitas yang signifikan. Kendati demikian, sentimen positif datang dari Presiden terpilih AS, Donald Trump, yang diperkirakan akan memperkenalkan kebijakan ramah e-currency.
Andrew O'Neill, analis dari S&P Global Ratings, menyatakan bahwa pembayaran dengan kripto dapat membantu merek membangun citra inovatif. “Ini membantu perusahaan tampil lebih modern, bukan sekadar ‘merek kaku yang hanya menjual ke generasi baby boomers,’” ujarnya.
Strategi baru bagi industri mewah
Meski demikian, opsi pembayaran ini sebagian besar bersifat simbolis karena peritel sering mengonversi kripto kembali ke mata uang fiat untuk menghindari risiko volatilitas. Namun, bagi investor Bitcoin yang menikmati lonjakan nilai investasinya, produk mewah seperti tas desainer atau jam tangan kelas atas menjadi pilihan menarik untuk mendiversifikasi portofolio.
Contohnya adalah Balenciaga, yang belum lama ini meluncurkan tempat kartu kulit khusus untuk perangkat keras dompet kripto "Stax" dari Ledger. Produk ini dijual seharga 350 euro dan dilengkapi fitur modern seperti chip NFC.
Langkah ini juga didukung dengan strategi merek mewah untuk menjangkau klien yang lebih muda dan pasar Asia. Gregory Boutte, Chief Client and Digital Officer dari Kering, menyatakan, “Pendekatan kami terhadap teknologi adalah ‘coba dan belajar,’ bukan ‘menunggu dan melihat.’”
Merek unggulan Kering, Gucci, sejak 2022 telah menerima pembayaran dengan 10 mata uang kripto di Amerika Serikat. Printemps bahkan berencana memperluas layanan ini ke New York City dengan membuka toko multi-merek di kawasan Wall Street pada Maret mendatang.
Kenaikan Bitcoin pada akhir 2021 memang sempat memicu antusiasme serupa. Tag Heuer dan Gucci menjadi dua dari banyak merek yang menerima pembayaran kripto di tahun berikutnya. Tren ini pun semakin berkembang di tengah meningkatnya kekayaan baru dari lonjakan Bitcoin, yang pekan ini melampaui 107.000 dolar AS.
Eunice Wong, seorang investor sekaligus influencer yang dikenal sebagai “Eunicorn,” mengungkapkan pengalamannya menggunakan kripto untuk membeli jam tangan mewah. “Jika saya ingin membeli, saya akan beli di pasar sekunder, bukan melalui mereka,” katanya. Wong lebih memilih proses cepat dibandingkan penawaran tradisional di toko ritel. “Saya ingin barangnya sekarang juga.”
Dengan adopsi kripto yang terus berkembang, pembayaran menggunakan mata uang digital ini diperkirakan akan menjadi strategi baru bagi industri mewah dalam menghadapi tantangan pasar global.