Conrad Bali Tunjuk Executive Chef Baru dan Luncurkan Scenographic
Conrad Bali juga memperkenalkan Executive Chef baru.
Jakarta, FORTUNE - Conrad Bali memiliki Executive Chef baru asal Bali, I Made Semawan. Penunjukannya sebagai pemimpin tim kuliner sekaligus menunjukkan dedikasi resor ini dalam mengembangkan bakat lokal.
Sejak bergabung dengan Conrad Bali sebagai Pastry Chef pada tahun 2012 dan kemudian dipromosikan menjadi Executive Sous Chef pada tahun 2021, Semawan telah menunjukkan komitmen yang tak tergoyahkan terhadap keunggulan gastronomi, pelayanan yang bermakna, dan pengayaan pengalaman para tamu. Sekarang, sebagai Executive Chef, dia akan memimpin era baru resor bintang lima dalam merayakan tradisi makanan unik Bali dan keragaman kuliner luar biasa Indonesia.
Sebelum menjadi bagian dari tim Conrad Bali, Chef Semawan mulai mengasah keterampilannya di lingkungan kerja hospitality yang sangat dinamis, mulai dari surga resor tropis di Maladewa, megakota Tiongkok di Nanjing, hingga pusat keragaman Timur Tengah di Dubai. Pengalamannya di kancah internasional — yang diperoleh di dapur-dapur resor mewah termasuk Al Bustan Palace, A Ritz-Carlton Hotel di Oman dan Fairmont Dubai — sangat berkontribusi pada keahliannya dan sentuhan rasa autentik, sementara kesukaannya pada bidang pastry telah memberinya kemampuan dalam ketelitian dan perhatian ekstrem terhadap detail.
Di antara beragam pilihan tempat makan yang eklektik di Conrad Bali, Chef Semawan paling bersemangat tentang menu di Suku, yang mengundang tamu untuk merasakan hidangan dari berbagai kepulauan Indonesia.
"Saya memberdayakan tim saya untuk memasak hidangan dari tanah air mereka dan merayakan identitas daerah mereka," katanya dalam keterangan pers, dikutip Senin (11/9).
"Saya senang ketika tim saya bangga dengan kreasi menu mereka dan dengan membuat sesuatu yang istimewa untuk tamu kami. Tujuan saya adalah mengembangkan kekuatan anggota tim saya sehingga mereka dapat mengenali potensi penuh dari kedua keterampilan kuliner dan kepemimpinan mereka," ujarnya, menambahkan.
Kelas memasak Scenographic dibuka
Untuk membangkitkan semangat para tamu terhadap tradisi kuliner Bali dan memungkinkan mereka untuk terhubung dengan destinasi yang kurang dikenal serta komunitas lokal yang tinggal di sana, Conrad Bali memperluas program Signature Sensory Odysseys-nya untuk mencakup Kelas Memasak Scenographic.
Dengan pengetahuan ahli tentang hidangan lokal dan metode memasak yang diwariskan dari zaman dahulu kala di pulau ini, Chef Semawan telah memainkan peran penting dalam mengembangkan Kelas Memasak Scenographic.
"Keterampilan luar biasa Chef Semawan, semangat untuk pengalaman makan autentik, dan dedikasinya dalam mendukung bakat-bakat individu anggota timnya telah diakui," kata Kevin Girard, General Manager Conrad Bali.
"Merupakan suatu kehormatan bagi kami memiliki bakat lokal seperti Chef Semawan memimpin tim kami," katanya, menambahkan.
Girard menjelaskan bahwa Kelas Memasak Scenographic di Conrad Bali diambil dari istilah "scenography", yang merupakan praktik menciptakan atmosfer khusus untuk menghasilkan rasa tempat.
"Dengan membangkitkan setiap dari lima indera dan membuka jendela ke kehidupan mereka yang bekerja tanpa lelah untuk menyajikan yang terbaik dari hasil bumi Bali di meja, pengalaman yang kami kemas ini mendorong para tamu untuk terhubung dengan tujuan mereka secara bermakna dan autentik," ujarnya.
Lebih dari kelas memasak
Dipandu oleh tim kuliner resor, para tamu akan belajar cara membuat hidangan lokal — seperti sup tradisional Bali yang terbuat dari batang pisang segar, rempah-rempah Bali, dan ayam kampung; atau daun tui tumis, hidangan vegan petani desa yang diolah dengan bawang putih, bawang merah, dan santan kelapa — dan memulai salah satu dari dua pengalaman mendalam yang dirancang untuk mendorong pembelajaran melalui interaksi lokal.
Pengalaman ini termasuk kunjungan ke ladang garam laut tradisional di Amed di pantai timur laut pulau untuk belajar seni kuno pengambilan garam yang telah mendapatkan status Indikasi Geografis (IG) dalam Proyek Kekayaan Intelektual Indonesia-Swiss (ISIP); atau perjalanan dipandu ke Astungkara Way, sebuah pertanian organik di sebelah timur Ubud yang mendukung pertanian regeneratif dan merayakan kearifan pertanian lokal.
Selama kunjungan ke koperasi petani garam di Amed, para tamu dapat berharap untuk mencicipi garam unik daerah ini, yang diproduksi dengan teknik-teknik yang diwariskan turun-temurun sejak tahun 1578 M. Dulu merupakan bagian dari persembahan kepada kerajaan Karangasem, garam Amed kini diakui oleh para ahli sebagai produk yang sangat berkualitas tinggi dan merupakan salah satu produk alami berharga dari Bali.
Sementara itu, di ladang dan kebun luas Astungkara Way di desa hijau Abiansemal, para tamu diundang untuk kembali bersatu dengan alam sambil belajar tentang prinsip-prinsip permaculture yang digunakan untuk menghasilkan makanan yang bergizi. Kelas Memasak Scenographic dan seluruh program Signature Sensory Odysseys adalah bagian dari komitmen Conrad Bali untuk mendukung komunitas lokal dan menciptakan pengalaman bermakna bagi para tamu yang tertarik dengan perjalanan regeneratif.